10 Negara yang Berhasil Melakukan Redenominasi Mata Uang Terbesar Sepanjang Sejarah

Jum'at, 15 September 2023 - 14:20 WIB
loading...
A A A
Mata Uang Lama: Kordoba Nikaragua ke-2
Mata Uang Baru: Kordoba Nikaragua ke-3 (oro)
Nilai Tukar 5.000.000∶1

Cordoba diperkenalkan pada tahun 1912 sebagai pengganti peso. Awalnya, nilai mata uang ini hampir sama dengan dolar AS karena industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

Namun pada tahun 1960-an, situasinya mulai menurun karena kelemahan dalam sistem ekonomi. Untuk itu, pada tahun 1972, sebuah gempa bumi menghancurkan sebagian besar infrastruktur industri. Defisit anggaran, pinjaman luar negeri, dan inflasi mulai berkembang pesat karena banyak uang dihabiskan untuk rekonstruksi. Pada tahun 1977, Nikaragua menghadapi perang saudara, yang mengakibatkan penurunan tajam dalam investasi asing. Meskipun konflik berhenti pada tahun 1979, biaya revolusi sangat besar.

Pada 1989, negara ini menerapkan program penghematan, yang mencakup kontrol harga yang ketat dan juga mata uang yang didenominasi. Cordoba kedua diperkenalkan dengan nilai 1 banding 1.000 cordoba lama. Hasilnya, inflasi turun ke tingkat tahunan sebesar 240%. Pada tahun yang sama, Badai Joan menyebabkan kerusakan besar yang menghancurkan semua langkah anti inflasi.

Pada tahun 1990, pemerintah baru mulai menerapkan perubahan radikal yang bertujuan untuk merangsang ekspor produk pertanian dan mengaktifkan kembali sektor swasta. Salah satu langkah yang diambil adalah redenominasi, yang dilakukan pada tahun 1991. Mata uang 3 córdoba oro (emas) diperkenalkan dengan nilai 1 sampai 5.000.000 córdoba 2.

8. Republik Zaire (Kongo), 1993

Mata Uang Lama: zaïre pertama
Mata Uang Baru: nouveau zaïre
Nilai Tukar 3.000.000∶1

Mata uang Zaire diperkenalkan pada tahun 1960 ketika negara ini merdeka. Mata uang ini menggantikan franc Kongo dengan nilai tukar 1 banding 1.000. Pada tahun 1967, nilai tukarnya adalah 2 Zaire untuk 1 USD. Namun, karena mata uang ini dinilai terlalu tinggi, maka terjadi penurunan dramatis pada tahun-tahun berikutnya.

Kurangnya sumber daya manusia yang berpengalaman menyebabkan negara ini mengalami inflasi. Kekurangan mata uang keras yang konsisten pada nilai tukar resmi memperkuat pasar gelap. Akses ke mata uang asing yang terbatas sebagian besar merupakan hak istimewa elit politik. Semua ini disertai dengan serangkaian perang saudara yang disebut Krisis Kongo. Pada tahun 1965, pemerintah baru berhasil menstabilkan negara ini secara politik. Namun, situasi ekonomi terus menurun karena infrastruktur yang buruk, kerangka hukum yang tidak pasti, dan korupsi.

Pada1991, untuk menyamakan nilai tukar resmi dengan pasar gelap, Zaire didevaluasi menjadi 15.300 per USD1. Pada 1992, nilai tukar sudah mencapai 1.990.000 zaire per USD1.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1167 seconds (0.1#10.140)