Pintar Merawat, Harga Burung Bisa Melesat hingga Miliaran
loading...
A
A
A
Jos mengibaratkan pemain sepakbola yang dihargai mahal karena performanya di lapangan. “Jika tidak pernah ikut kontes, mana bisa burung itu jadi dikenal dan berharga mahal,” ujarnya.
Saat ini Jos dipercaya pengusaha asal Sumenep, Madura, untuk merawat seekor crendet atau pendet. Burung tersebut dibeli oleh pemiliknya lewat barter dengan satu unit mobil jenis low MPV baru.
“Sekitar Rp200 juta lebih. Itu enam tahun lalu. Sekarang ditawar tiga kali lipatnya, tetapi yang punya belum mau lepas,” paparnya.
Jos mengungkapkan, menangkar burung berpredikat juara juga menguntungkan bagi orang yang ingin memulai bisnis. Sebab, kini para penghobi burung rela mengeluarkan uang untuk membeli burung tangkaran dari indukan juara.
Cucakrawa misalnya, untuk kategori anakan bisa dihargai Rp30 juta per ekor. “Namun, burung ini langka, posturnya gagah dan suaranya mantap. Jika dirawat dengan baik dan sering menang lomba, harganya bisa miliaran,” ungkapnya.
Meskipun menguntungkan, para penghobi dan penangkar burung berkicau tetap memperhatikan kelestarian ekosistemnya di alam. Para penangkar umumnya melepas sepertiga dari burung yang ditangkarnya untuk dikembalikan ke alam bebas. (Lihat videonya: Melanggar Protokol, 31 Perkantoran Ditutup Sementara)
Para penangkar juga harus melapor dan mendapatkan izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). “Tetap harus memperhatikan ekosistemnya sehingga tidak punah. Petugas BKSDA juga melakukan penyuluhan dan pengawasan secara berkala,” ucapnya. (Anton C)
Lihat Juga: Hobi Jadi Ladang Bisnis, D'Awani dan MotionCredit Buka Peluang Usaha Kerajinan Tangan Tembus Pasar Global
Saat ini Jos dipercaya pengusaha asal Sumenep, Madura, untuk merawat seekor crendet atau pendet. Burung tersebut dibeli oleh pemiliknya lewat barter dengan satu unit mobil jenis low MPV baru.
“Sekitar Rp200 juta lebih. Itu enam tahun lalu. Sekarang ditawar tiga kali lipatnya, tetapi yang punya belum mau lepas,” paparnya.
Jos mengungkapkan, menangkar burung berpredikat juara juga menguntungkan bagi orang yang ingin memulai bisnis. Sebab, kini para penghobi burung rela mengeluarkan uang untuk membeli burung tangkaran dari indukan juara.
Cucakrawa misalnya, untuk kategori anakan bisa dihargai Rp30 juta per ekor. “Namun, burung ini langka, posturnya gagah dan suaranya mantap. Jika dirawat dengan baik dan sering menang lomba, harganya bisa miliaran,” ungkapnya.
Meskipun menguntungkan, para penghobi dan penangkar burung berkicau tetap memperhatikan kelestarian ekosistemnya di alam. Para penangkar umumnya melepas sepertiga dari burung yang ditangkarnya untuk dikembalikan ke alam bebas. (Lihat videonya: Melanggar Protokol, 31 Perkantoran Ditutup Sementara)
Para penangkar juga harus melapor dan mendapatkan izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). “Tetap harus memperhatikan ekosistemnya sehingga tidak punah. Petugas BKSDA juga melakukan penyuluhan dan pengawasan secara berkala,” ucapnya. (Anton C)
Lihat Juga: Hobi Jadi Ladang Bisnis, D'Awani dan MotionCredit Buka Peluang Usaha Kerajinan Tangan Tembus Pasar Global
(ysw)