Bantuan UMKM Cair, Gunakan untuk Sektor Produktif
loading...
A
A
A
Dia menambahkan, agar perekonomian masuk di dalam jalur positif maka anggaran harus terus didorong untuk penyerapan, baik itu program kementerian/lembaga (K/L) maupun PEN. (Baca juga: Biar Enggak Resesi, Sri Mulyani Kebut Belanja Pemerintah)
“Kepada kementerian, kemarin kami sudah menyampaikan bahwa anggaran yang tidak terserap dialihkan kepada program-program yang mendukung daripada produktivitas,” tambah Airlangga.
Lebih lanjut, politikus Partai Golkar itu telah melaporkan kepada Presiden bahwa Covid-19 di Indonesia ini suasananya lebih baik, karena kasus sembuh itu sudah mencapai 70%, lebih tinggi daripada global secara rata-rata yang 68,1%.
“Tingkat fatality rate-nya bisa ditekan sampai 4,35%, walaupun masih sedikit di atas global rata-rata namun sudah jauh menurun dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya,” kata Airlangga.
Airlangga menambahkan, beberapa program yang akan terus didorong terutama terkait dengan bantuan langsung cash yang dalam waktu dekat ini adalah banpres produktif maupun terkait dengan subsidi gaji di bawah Rp5 juta.
Terkait dengan tren kinerja korporasi, Airlangga menyampaikan bahwa dari perusahaan-perusahaan yang tercatat di bursa, 36% membukukan keuntungan. Artinya, kata dia, beberapa sektor seperti keuangan, informasi komunikasi, dan pertanian/perkebunan masih berkinerja positif.
“Tentu kita berharap bahwa ekspor kelapa sawit sampai akhir tahun angkanya tidak jauh berbeda daripada tahun lalu. Inilah yang membangkitkan optimisme bahwa kita bisa melampaui krisis daripada Covid-19 dan pemulihan ekonomi secara beriringan,” pungkas Airlangga. (Lihat videonya: Pelaku Ganjal ATM Babak Belur Dihakimi Massa di Banten)
Sementara itu, anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Demokrat Siti Mufattahah menyatakan masih rendahnya serapan anggaran program PEN menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang belum terbantu. Dia pun memohon kepada pemerintah agar dapat lebih gesit merealisasikan anggaran PEN.
Dia menilai seharusnya pemerintah pada kuartal III/2020 sudah bisa menyerap realisasi PEN sebesar 70%. Untuk itu, pemerintah diminta menciptakan inovasi dalam mempercepat realisasi. (Dita Angga/Rina Anggraeni)
“Kepada kementerian, kemarin kami sudah menyampaikan bahwa anggaran yang tidak terserap dialihkan kepada program-program yang mendukung daripada produktivitas,” tambah Airlangga.
Lebih lanjut, politikus Partai Golkar itu telah melaporkan kepada Presiden bahwa Covid-19 di Indonesia ini suasananya lebih baik, karena kasus sembuh itu sudah mencapai 70%, lebih tinggi daripada global secara rata-rata yang 68,1%.
“Tingkat fatality rate-nya bisa ditekan sampai 4,35%, walaupun masih sedikit di atas global rata-rata namun sudah jauh menurun dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya,” kata Airlangga.
Airlangga menambahkan, beberapa program yang akan terus didorong terutama terkait dengan bantuan langsung cash yang dalam waktu dekat ini adalah banpres produktif maupun terkait dengan subsidi gaji di bawah Rp5 juta.
Terkait dengan tren kinerja korporasi, Airlangga menyampaikan bahwa dari perusahaan-perusahaan yang tercatat di bursa, 36% membukukan keuntungan. Artinya, kata dia, beberapa sektor seperti keuangan, informasi komunikasi, dan pertanian/perkebunan masih berkinerja positif.
“Tentu kita berharap bahwa ekspor kelapa sawit sampai akhir tahun angkanya tidak jauh berbeda daripada tahun lalu. Inilah yang membangkitkan optimisme bahwa kita bisa melampaui krisis daripada Covid-19 dan pemulihan ekonomi secara beriringan,” pungkas Airlangga. (Lihat videonya: Pelaku Ganjal ATM Babak Belur Dihakimi Massa di Banten)
Sementara itu, anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Demokrat Siti Mufattahah menyatakan masih rendahnya serapan anggaran program PEN menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang belum terbantu. Dia pun memohon kepada pemerintah agar dapat lebih gesit merealisasikan anggaran PEN.
Dia menilai seharusnya pemerintah pada kuartal III/2020 sudah bisa menyerap realisasi PEN sebesar 70%. Untuk itu, pemerintah diminta menciptakan inovasi dalam mempercepat realisasi. (Dita Angga/Rina Anggraeni)
(ysw)