Industri Hulu Migas Terus Ngegas Demi Ketahanan Energi
loading...
A
A
A
“Kami juga melakukan eksplorasi di wilayah seluas jutaan kilometer dari Sumatera hingga Papua. Kami melakukan kegiatan seismik di banyak tempat sehingga bisa mengidentifikasi daerah yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan,”tuturnya.
Gall menambahkan, ExxonMobil telah memerikan kontribusi kepada negara sebesar USD29,5 miliar, dan investasi senilai USD25 miliar. Tak hanya itu, ExxonMobil juga menghadirkan pekerjaan bagi 200.000 tenaga kerja di dalam negeri. “Karenanya, industri ini (migas) sangat penting,”tutupnya.
Senada dengan Gall, BP Regional President Asia Pacific Gas & Low Carbon Energy Kathy Wu memaparkan, optimisme BP terhadap masa depan industri migas di Indonesia ditandai dengan nilai investasi yang sudah mencapai USD15 miliar hingga tahun ini.
“Dari prespektif kami, Indonesia memiliki potensi besar yang bisa menarik investasi dari seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam pengembangan sumber daya minyak dan gas yang dimiliki,”tegasnya.
Kathy menambahkan, dengan iklim sektor hulu migas saat ini, diyakini Indonesia mampu membangun ekosistem migas berkelas dunia. “Kita perlu memperkuat kerjasama dan membangun wold class workforce,”ungkapnya.
Lapangan Tangguh masih menjadi andalan BP, dengan rata-rata produksi LNG sebesar 2,1 miliar kaki kubik per hari, setara dengan 35% produksi gas nasional. Tangguh memasok rata-rata 60 kargo LNG per tahun ke pasar domestik melalui kontrak penjualan dengan PLN.
“Kami juga melakukan deep water explorasion Agung blok II. Ini membutuhkan teknologi yang tinggi, dan kolaborasi yang kuat,”tegasnya.
BP telah memberikan kontribusi terhadap penerimaan negara sebesar USD12,5 miliar dan pemasukan terhadap Pemprov Papua Barat senilai Rp2,3 triliun selama 2023 silam.
Sedangkan President Director of Petronas Indonesia Yuzaini bin Md Yusof menyampaikan optimismenya atas masa depan sektor hulu migas di Tanah Air. “Kami terus memperkuat kolaborasi dengan SKK Migas dan stakeholder lain untuk mencapai target 1 juta barel,”tegasnya.
Gall menambahkan, ExxonMobil telah memerikan kontribusi kepada negara sebesar USD29,5 miliar, dan investasi senilai USD25 miliar. Tak hanya itu, ExxonMobil juga menghadirkan pekerjaan bagi 200.000 tenaga kerja di dalam negeri. “Karenanya, industri ini (migas) sangat penting,”tutupnya.
Senada dengan Gall, BP Regional President Asia Pacific Gas & Low Carbon Energy Kathy Wu memaparkan, optimisme BP terhadap masa depan industri migas di Indonesia ditandai dengan nilai investasi yang sudah mencapai USD15 miliar hingga tahun ini.
“Dari prespektif kami, Indonesia memiliki potensi besar yang bisa menarik investasi dari seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam pengembangan sumber daya minyak dan gas yang dimiliki,”tegasnya.
Kathy menambahkan, dengan iklim sektor hulu migas saat ini, diyakini Indonesia mampu membangun ekosistem migas berkelas dunia. “Kita perlu memperkuat kerjasama dan membangun wold class workforce,”ungkapnya.
Lapangan Tangguh masih menjadi andalan BP, dengan rata-rata produksi LNG sebesar 2,1 miliar kaki kubik per hari, setara dengan 35% produksi gas nasional. Tangguh memasok rata-rata 60 kargo LNG per tahun ke pasar domestik melalui kontrak penjualan dengan PLN.
“Kami juga melakukan deep water explorasion Agung blok II. Ini membutuhkan teknologi yang tinggi, dan kolaborasi yang kuat,”tegasnya.
BP telah memberikan kontribusi terhadap penerimaan negara sebesar USD12,5 miliar dan pemasukan terhadap Pemprov Papua Barat senilai Rp2,3 triliun selama 2023 silam.
Sedangkan President Director of Petronas Indonesia Yuzaini bin Md Yusof menyampaikan optimismenya atas masa depan sektor hulu migas di Tanah Air. “Kami terus memperkuat kolaborasi dengan SKK Migas dan stakeholder lain untuk mencapai target 1 juta barel,”tegasnya.