Pengunjung Mal di Jakarta Belum 50%, PSBB Bikin Tambah Sepi

Senin, 14 September 2020 - 11:20 WIB
loading...
Pengunjung Mal di Jakarta...
PSBB di DKI Jakarta bikin pengunjung mal makin sepi. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua DPD Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta Ellen Hidayat menyebut, trafik pengunjung di masa Pembatasan Sosial Bersekala Nesar (PSBB) transisi baru mencapai 35-45% saja. Angka tersebut tercatat sejak mall beroperasi terbatas di masa PSBB transisi yang dimulai 15 Juni 2020 silam.

"Bahkan belum menyentuh angka 50%. Keadaan ini memang masih berat bagi para pelaku usaha dan juga pengelola mal," ujar Ellen, di Jakarta, Senin (14/9/2020).

Ellen mengatakan, bila mal ditutup tentu banyak pihak yang akan kena getahnya, seperti UKM, (petugas) parkir, pedagang kecil, hingga pemasok barang ke pusat perbelanjaan.Meski demikian, pengelola mal bersama dengan tenant-tenantnya menyatakan terus berusaha semaksimal mungkin untuk tetap menjaga agar seluruh pihak bisa mendapat penghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka.

"Saat ini baik pengelola pusat belanja dan juga para tenant bekerja sama untuk bisa melewati keadaan yang berat ini. Setidaknya kami masih bisa membuka lapangan kerja bagi para karyawan yang sangat membutuhkan penghasilan," kata Ellen.

Pihaknya mengakui telah memahami keputusan pemerintah di tengah pandemi Covid-19. Butuh kebijakan yang komprehensif dan kerja sama seluruh pihak agar wabah ini segera berakhir.Karena itu, diperlukan kerja sama dari segenap lapisan masyarakat serta pertimbangan dari berbagai aspek agar tujuan utama dalam menjaga kesehatanmasyarakat dan berjalannya dunia usaha yang sudah terpuruk beberapa bulan terakhir dapat terlaksana dengan baik.

"Untuk itu, dengan adanya PSBB pengetatan, maka semua anggota APPBI DKI beserta para tenantnya akan terus dan lebih disiplin serta lebih ketat menjalankan protokol kesehatan," ujar Ellen.

menilai dengan adanya pelarangan restoran menerima pelanggan makan di tempat, maka jumlah pengunjung mal akan semakin berkurang. Di mana sejak dibuka 15 Juni 2020, total pengunjung pusat perbelanjaan pun hanya berkisar 35% hingga 50% dari sebelum adanya pandemi.

"Dengan tidak diizinkannya restoran untuk makan di tempat tentunya akan bisa mempengaruhi traffic yang sudah dicapai saat ini, apalagi perkantoran juga dibatasi," kata Ellen.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2158 seconds (0.1#10.140)