Penyakit Diabetes Bikin Pengeluaran BPJS Kesehatan Bengkak

Jum'at, 13 November 2020 - 16:11 WIB
loading...
A A A
Ari mengutip data BPJS Kesehatan tahun 2016 yang menunjukkan, ada 18,9 juta peserta JKN yang mengakses perawatan lanjutan di rumah sakit. Dari jumlah itu, 812.204 atau 4% teridentifikasi menderita diabetes tipe 2. Sekitar 57% mengalami komplikasi, dengan penyakit kardiovaskular paling umum sebesar 24%.

Sementara Ketua Perkeni Ketut Suastika mengungkapkan, diabetes merupakan bom waktu bagi penderitanya, mengingat penyakit tersebut menggerogoti hampir semua organ tubuh. Terutama pasien diabetes yang menderita penyakitnya lebih dari 4 tahun.
“Ditengah pandemi ini, diabetes mempu menurunkan imunitas penderitanya. Mereka rawan diserang covid-19,” kata Ketut.

Ketua Pusat Kajian dan Kebijakan Kesehatan (CHEPS) UI, Budi Hidayat mengatakan pandemi Covid-19 membuat orang kurang bergerak karena harus tinggal di rumah berpotensi meningkatkan angka penderita diabetes. Jika tidak ditangani serius, penyakit tersebut akan menggerus dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

“Jika tidak dilakukan intervensi yang tepat sejak dini, maka biaya pengobatan diabetes akan mencapai Rp199 triliun. Dari jumlah itu, Rp142 triliun diantaranta untuk biaya komplikasi,” jelas Budi.

Dia menjelaskan, alasan diabetes melitus atau kencing manis harus mendapat perhatian serius dari pemerintah, karena penyakit tersebut menimbulkan kerusakan pada organ tubuh yang vital jantung, hati, pankreas dan ginjal. “Diabetes ini dikenal sebagai penyakit dengan bom waktu, karena merusak organ vital,” tuturnya.

Karena itu, Budi menilai, pemerintah harus melakukan intervensi dini dalam penanganan diabetes. Agar jumlah penderitanya tak semakin bertambah, yang akan berdampak pada anggaran program JKN-KIS. Karena 57% pasien diabetes tipe 2 memiliki satu atau lebih komplikasi.“Karena itu, 74% pembiayaan diabetes digunakan untuk mengobati komplikasi. Biaya untuk mengobati komplikasi dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan non komplikasi,” katanya.
(bai)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1096 seconds (0.1#10.140)