Inovatif-Kreatif Kunci Bertahan di Masa Pandemi

Kamis, 21 Januari 2021 - 06:09 WIB
loading...
A A A
“Artinya, digitalisasi di saat pandemi ini menarik sekali. Makanya, pemanfaatan teknologi digital harus terus ditumbuhkan ke depannya karena digitalisasi bisa memberikan banyak manfaat bagi semua orang, pelaku usaha, dan lainnya,” katanya.

Lantaran itu, kata dia, tahun ini harus membawa banyak harapan dan peluang baru. Sri menilai, perlunya perubahan perilaku dan gaya hidup dengan memaksimalkan media digital dalam menghadapi pandemi. "Mau tidak mau, harus berinovasi dan kreatif sehingga bisa bertahan di tengah pandemi," ujarnya.

Di sisi lain terkait kemajuan teknologi digital, ISED juga mengingatkan pemerintah soal perlunya regulasi mengenai keamanan data pribadi, khususnya Rancangan Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (RUU PDP).

Sri juga mengingatkan agar semua pihak juga tetap bijak memanfaatkan media sosial dan menggunakan hak kebebasan berekspresi di dunia digital dengan baik.
Di sisi lain, Pemerintah terus berupaya mendorong percepatan transformasi digital dalam berbagai kelembagaan hingga pelayanan publik. Dalam rencana kerja pemerintah untuk tiga tahun ke depan, pengembangan transformasi digital termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

(Baca juga: Sah! UKM Akan Suplai Kebutuhan Jamaah Haji dan Umroh )

Ada tujuh agenda pembangunan yang menjadi fokus pemerintah. Dua di antaranya adalah memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan serta memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar. Sementara, penguatan infrastruktur ditempuh melalui berbagai cara, salah satunya melalui pembangunan dan pemanfaatan infrastruktur untuk transformasi digital.

Staf Khusus Presiden Arif Budimanta mengatakan, penguatan ketahanan ekonomi salah satunya dilakukan melalui akselerasi peningkatan nilai tambah pertanian dan perikanan, kemaritiman, energi, industri, pariwisata, serta ekonomi kreatif dan digital. Terkait dengan pengembangan ekonomi digital, kontribusi ekonomi digital ditargetkan meningkat dari 2,9% menjadi menjadi 4,7% pada 2024. Pertumbuhan PDB di sektor informasi dan telekomunikasi juga diharapkan naik dari 9,3% menjadi 11%.

Kemudian, kata dia, nilai transaksi e-commerce juga diprediksi naik dari Rp190 triliun menjadi Rp600 triliun. Demikian juga jangkauan infrastruktur jaringan pita lebar di kecamatan naik dari 35,71% menjadi 60%.

Selain itu, jangkauan infrastruktur jaringan bergerak di pita lebar di tingkat desa dari 87,4% menjadi 95%. Populasi yang terlayani penyiaran digital juga ditargetkan meningkat dari 52,28% pada 2019 menjadi 80% pada 2024. Target berikutnya adalah memfasilitasi startup menuju unicorn baru, dari saat ini lima perusahaan menjadi delapan perusahaan.

“Digitalisasi ini sangat penting. Karena itu pemerintah terus mengembangkan wilayah melalui dukungan infrastruktur untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan. Selain itu, digitalisasi ini dibutuhkan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) sehingga berkualitas dan berdaya saing,” jelas Arif.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2255 seconds (0.1#10.140)