Cucu Kimia Farma Siap Distribusi Vaksin Gotong Royong ke Industri Tambang

Senin, 21 Juni 2021 - 22:19 WIB
loading...
Cucu Kimia Farma Siap Distribusi Vaksin Gotong Royong ke Industri Tambang
Ilustrasi. FOTO/SINDOnews
A A A
JAKARTA - PT Kimia Farma Diagnostika sebagai cucu perusahaan PT Kimia Farma Tbk, akan melakukan distribusi vaksin gotong royong ke sektor pertambangan pada awal Juli 2021. Plt Direktur Utama Kimia Farma Diagnostika Agus Candra mengatakan, pihaknya akan memasuki wilayah Kalimantan dan Sumatera untuk klaster pertambangan.

"Klaster pertambangan menurut kami juga penting. Jangan sampai produktivitas pertambangan mengganggu perekonomian kita," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (21/6/2021).



Dia melanjutkan, beberapa perusahaan sudah bekerja sama untuk vaksinasi gotong royong seperti Astra Group maupun perusahaan tambang lainnya yang akan dilakukan penyuntikan. Adapun untuk wilayah cukup beragam di Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi. "Kami juga akan melakukan penyuntikan di Sulawesi untuk perusahaan pertambangan asal dari China yang memang meminta kita untuk segera melakukan penyuntikan di pertambangan," ungkapnya.

Agus menuturkan, pihaknya juga berencana memberikan perhatian khusus untuk sektor pariwisata yang saat ini sedang menghadapi tantangan yang cukup berat. "Kemungkinan kita akan membantu juga bagaimana caranya Bali bisa dibuka lagi, bagaimana beberapa unggulan pariwisata di Indonesia bisa dibuka untuk vaksinasi maupun layanan kesehatan lainnya," tuturnya.



Direktur Utama Kimia Farma Apotek Nurtjahjo Walujo Wibowo mengatakan, distribusi vaksin gotong royong ke wilayah pertambangan tentu menghadapi tantangan yang berbeda dari sebelumnya. Sebelumnya, PT Kimia Farma Diagnostika telah melakukan pendistribusian dan penyuntikan vaksin ke wilayah timur Indonesia, yaitu ke lokasi Kilang Tangguh LNG yang dioperasikan BP Indonesia di Teluk Bintuni, Papua Barat. "Tantangan selanjutnya bagaimana kita membawa vaksin ini dengan kondisi yang kita jaga di suhu 2-8 derajat celcius. Ini sudah kami buktikan sampai dengan BP Indonesia di Papua. Mudah-mudahan sampai Sumatera, Kalimantan, jarak lebih dekat ini tidak ada masalah," tandasnya.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1436 seconds (0.1#10.140)