Kisah Alumni Program Kartu Prakerja: Membantu Perjalanan Karir hingga Asmara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program kartu Prakerja tidak hanya membantu masyarakat dalam mencari pekerjaan, tapi juga bisa memuluskan perjalanan karir. Beragam pelatihan di Program Kartu Prakerja, dirasakan betul manfaatnya oleh Eko Andri Setiawan (22).
Ia telah berhasil lulus seleksi pada gelombang 4 kartu Prakerja. Menurut pria asal Tanjung Selor, Kalimantan Utara itu, selain mendapat insentif dari program kartu Prakerja, juga memberikan dirinya modal untuk berkecimpung dalam dunia pekerjaan yang saat ini ditekuninya.
"Saya tertarik (ikut pra kerja) karena selain mendapatkan sertifikat gratis juga mendapat insentif," ujarnya pada video singkat yang di unggah melalui akun Instagram resmi milik Kementerian Ketenagakerjaan, Minggu (12/9/2021).
Andri merupakan, salah satu peserta prakerja yang memilih pelatihan tentang pengelolaan uang berbasis Syariah. Ia menilai pelatihan ini penting untuk diambil terlebih untuk milenial agar bisa mengontrol keuangannya secara cermat.
"Saya lolos kartu pra kerja, akhirnya saya memilih-milih program yang saya ikuti, akhirnya saya putuskan untuk memilih pengelolaan uang berbasis Syariah. Hal itu penting, karena menurut saya ini penting, terlebih saya masih muda, takutnya punya uang untuk berfoya-foya, makanya saya memilih program tersebut," sambungnya.
Setelah lulus dari pelatihan yang pertama itu, Andri melihat perlunya kompetensi yang mendukung pekerjaannya sebagai admin delivery. Untuk itu dirinya menjajankan dana pelatihan itu untuk mengambil kelas dasar korespondensi.
"Ditengah pekerjaan saya sebagai admin delivery, saya mengambil pelatihan kedua saya, yaitu dasar korespondensi. Saya mengambil pelatihan tersebut karena menunjang sebagai admin dalam pekerjaan saya, seperti membuat laporan, sampai cara menghubungi atasan," lanjut Andri.
Namun keterbatasan jaringan dan waktu yang terbagi akibat pekerjaan, membuat dirinya harus lebih lama untuk menyelesaikan pelatihannya. Untuk mensiasati hal tersebut Andri mengambil waktu di luar pekerjaannya untuk mengikuti pelatihan.
"Pelatihan ini sedang berjalan sampai sekarang, saya memang belum bisa menyelesaikannya karena saya ada kesibukan kerja. Selain itu dirumah saya juga ada keterbatasan jaringan selain itu saya juga hanya bisa menjalankan pelatihan ini dikantor setelah saya menyelesaikan pekerjaan saya," lanjutnya.
Ia telah berhasil lulus seleksi pada gelombang 4 kartu Prakerja. Menurut pria asal Tanjung Selor, Kalimantan Utara itu, selain mendapat insentif dari program kartu Prakerja, juga memberikan dirinya modal untuk berkecimpung dalam dunia pekerjaan yang saat ini ditekuninya.
"Saya tertarik (ikut pra kerja) karena selain mendapatkan sertifikat gratis juga mendapat insentif," ujarnya pada video singkat yang di unggah melalui akun Instagram resmi milik Kementerian Ketenagakerjaan, Minggu (12/9/2021).
Andri merupakan, salah satu peserta prakerja yang memilih pelatihan tentang pengelolaan uang berbasis Syariah. Ia menilai pelatihan ini penting untuk diambil terlebih untuk milenial agar bisa mengontrol keuangannya secara cermat.
"Saya lolos kartu pra kerja, akhirnya saya memilih-milih program yang saya ikuti, akhirnya saya putuskan untuk memilih pengelolaan uang berbasis Syariah. Hal itu penting, karena menurut saya ini penting, terlebih saya masih muda, takutnya punya uang untuk berfoya-foya, makanya saya memilih program tersebut," sambungnya.
Setelah lulus dari pelatihan yang pertama itu, Andri melihat perlunya kompetensi yang mendukung pekerjaannya sebagai admin delivery. Untuk itu dirinya menjajankan dana pelatihan itu untuk mengambil kelas dasar korespondensi.
"Ditengah pekerjaan saya sebagai admin delivery, saya mengambil pelatihan kedua saya, yaitu dasar korespondensi. Saya mengambil pelatihan tersebut karena menunjang sebagai admin dalam pekerjaan saya, seperti membuat laporan, sampai cara menghubungi atasan," lanjut Andri.
Namun keterbatasan jaringan dan waktu yang terbagi akibat pekerjaan, membuat dirinya harus lebih lama untuk menyelesaikan pelatihannya. Untuk mensiasati hal tersebut Andri mengambil waktu di luar pekerjaannya untuk mengikuti pelatihan.
"Pelatihan ini sedang berjalan sampai sekarang, saya memang belum bisa menyelesaikannya karena saya ada kesibukan kerja. Selain itu dirumah saya juga ada keterbatasan jaringan selain itu saya juga hanya bisa menjalankan pelatihan ini dikantor setelah saya menyelesaikan pekerjaan saya," lanjutnya.