493 Tahun Kota Jakarta dan Fokus Memulihkan Ekonomi

Senin, 22 Juni 2020 - 13:51 WIB
loading...
493 Tahun Kota Jakarta...
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan jajaran Pemprov DKI Jakarta merayakan HUT ke 493 Kota Jakarta dengan sederhana. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Hari ini, Senin (22/6/2020), Kota Jakarta merayakan ulang tahunnya ke 493. Berbeda dengan perayaan ulang tahun sebelumnya yang selalu diwarnai berbagai kegiatan meriah, namun di tahun ini, ditengah PSBB transisi, perayaan HUT Jakarta nyaris tanpa keramaian dan kemeriahaan karena harus menerapkan protokol kesehatan ditengah pandemi Covid-19 yang masih mengancam warga Jakarta.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, mendukung penuh kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang merayakan HUT tahun ini dengan sederhana tanpa keramaian untuk menghindari terjadinya penyebaran Covid-19.

"Pengusaha sudah sangat lelah dan hampir frustasi karena sudah tiga bulan lebih, aktivitas perekonomian ditutup yang menyebabkan cashflow pengusaha terpuruk. Kita ingin PSBB Transisi ini sukses sehingga kurva penyebaran semakin menurun. Sehingga kita tidak dihantui dengan penyebaran gelombang kedua yang dapat kembali menghentikan aktivitas bisnis," ujarnya kepada SINDOnews di Jakarta, Senin (22/6/2020).

Menurut Sarman, pelaku usaha berharap ulang tahun ke 493 tahun Kota Jakarta di tahun ini, dapat dijadikan momentum untuk bangkit dari berbagai keterpurukan akibat Covid-19, khususnya dalam memulihkan perekonomian.

"Disamping fokus menghadapai Covid-19, kita juga harus fokus memulihkan perekonomian Jakarta agar pekerja yang dirumahkan dapat bekerja kembali. Dan yang sudah di PHK terbuka mendapat pekerjaan baru. Mengingat selama Covid-19, hampir 500 ribu pekerja terkena PHK maupun dirumahkan. Untuk itu, pelaku usaha berharap Pemprov DKI Jakarta dapat menciptakan iklim usaha yang kondusif dan bergairah dengan regulasi dan kebijakan yang mampu mendorong produktivitas pengusaha," terang Sarman.

Diantaranya yang diinginkan pelaku usaha ialah mempercepat pemberian relaksasi pajak seperti PBB, kompensasi pajak hotel, restoran dan pajak hiburan termasuk penghapusan denda pajak.

Perekonomian Jakarta baru mulai berputar dengan pembatasan protokol kesehatan. Artinya cashflow pengusaha masih belum normal maka berbagai beban pengusaha masih perlu diberikan dispensansi oleh Pemerintah.

"Dengan kebijakan yang pro bisnis serta stimulus dan relaksasi dari Pemprov DKI Jakarta, diharapkan ekonomi Jakarta akan pulih secara perlahan. Sehingga pertumbuhan ekonomi Jakarta kuartal II diharapkan tidak turun drastis dari kuartal I 2020 sebesar 5,06%," kata Sarman.

HIPPI DKI Jakarta juga berharap Pemprov DKI Jakarta memiliki program khusus untuk membantu sektor UMKM yang selama ini memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Jakarta. Dari 1,24 juta usaha di Jakarta, 90% adalah sektor UMKM, dimana saat ini mereka butuh bantuan modal kerja karena modal yang dimiliki sudah habis terpakai untuk membiayai kebutuhan rumah tangga selama tiga bulan usahanya tutup.

Hal ini memang perlu dikoordinasikan dengan Pemerintah Pusat agar ada solusi sumber modal kerja yang dinantikan para pengusaha UMKM.

"Pelaku usaha sangat memberikan apresiasi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta Wakil Gubernur Riza Patria yang sudah bekerja keras dengan berbagai program menjaga warga Jakarta dari pandemi Covid-19. Dirgahayu 493 tahun Kota Jakarta, dengan semangat kolaborasi yang harmonis antara Pemprov DKI Jakarta, masyarakat serta dunia usaha, kita bangun ekonomi Jakarta yang kuat, tangguh dan bebas dari pandemi Covid-19," tandas Sarman yang juga Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI).
(bon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1749 seconds (0.1#10.140)