Ekonomi Tumbuh 2,6%, AS Selamat dari Jurang Resesi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ekonomi Amerika Serikat (AS) ke luar dari jurang resesi setelah bangkit dari kontraksi ekonomi dua kuartal terakhir. Ekonomi AS berhasil mencatatkan pertumbuhan positif 2,6% di kuartal III 2022.
Data Departemen Perdagangan AS mencatat produk domestik bruto (PDB) tumbuh pada kuartal ketiga setelah menyusut pada paruh pertama tahun 2022. Ekspor yang lebih kuat dan belanja konsumen yang stabil, didukung oleh pasar kerja yang sehat, membantu memulihkan pertumbuhan raksasa ekonomi dunia itu.
Belanja konsumen, yang menyumbang sekitar 70% dari kegiatan ekonomi AS, meningkat pada kecepatan tahunan 1,4%. Namun angka itu masih rendah dari kuartal kedua sebesar 2%. Pertumbuhan kuartal terakhir juga mendapat dorongan dari ekspor, yang melonjak pada laju tahunan sebesar 14,4%.
Nilai investasi di sektor properti jatuh mencapai 26% pada kecepatan tahunan 26% dihantam oleh laju suku bunga setelah Federal Reserve menaikkan biaya pinjaman untuk memerangi inflasi, dilansir Associated Press, Kamis (27/10/2022).
Meski ada optimisme, prospek ekonomi AS secara keseluruhan dianggap masih cukup suram. The Fed telah menaikkan suku bunga lima kali sepanjang tahun ini dan diperkirakan kuat akan melakukannya lagi minggu depan dan pada bulan Desember.
Gubernur Fed Jerome Powell sebelumnya memperingatkan bahwa kenaikan suku bunga akan membawa rasa sakit dalam bentuk pengangguran yang lebih tinggi dan juga kemungkinan resesi.
Data Departemen Perdagangan AS mencatat produk domestik bruto (PDB) tumbuh pada kuartal ketiga setelah menyusut pada paruh pertama tahun 2022. Ekspor yang lebih kuat dan belanja konsumen yang stabil, didukung oleh pasar kerja yang sehat, membantu memulihkan pertumbuhan raksasa ekonomi dunia itu.
Belanja konsumen, yang menyumbang sekitar 70% dari kegiatan ekonomi AS, meningkat pada kecepatan tahunan 1,4%. Namun angka itu masih rendah dari kuartal kedua sebesar 2%. Pertumbuhan kuartal terakhir juga mendapat dorongan dari ekspor, yang melonjak pada laju tahunan sebesar 14,4%.
Nilai investasi di sektor properti jatuh mencapai 26% pada kecepatan tahunan 26% dihantam oleh laju suku bunga setelah Federal Reserve menaikkan biaya pinjaman untuk memerangi inflasi, dilansir Associated Press, Kamis (27/10/2022).
Meski ada optimisme, prospek ekonomi AS secara keseluruhan dianggap masih cukup suram. The Fed telah menaikkan suku bunga lima kali sepanjang tahun ini dan diperkirakan kuat akan melakukannya lagi minggu depan dan pada bulan Desember.
Gubernur Fed Jerome Powell sebelumnya memperingatkan bahwa kenaikan suku bunga akan membawa rasa sakit dalam bentuk pengangguran yang lebih tinggi dan juga kemungkinan resesi.
(nng)