11 Kisah Kebangkrutan Miliarder Dunia, dari Raja Kripto hingga Mantan Perempuan Terkaya
loading...
A
A
A
Setelah kematian Adolf, putranya Ludwig membalikkan kekayaan keluarga yang jatuh, menjual potongan-potongan hingga akhirnya pulih. Dia sekarang bernilai lebih dari USD 5 miliar.
10. Mikhail Khodorkovsky
Keruntuhan Orang Terkaya Rusia Terseret Putin
Kekayaan Bersih : USD 15 miliar pada tahun 2004
Kekayaan Bersih Terbaru: N / A
Tanggal blowup: 2006
Mantan bos raksasa minyak dan gas Rusia Yukos, Khodorkovsky pernah menjadi orang terkaya Rusia, dengan harta sekitar USD 15 miliar pada puncak kekayaannya di tahun 2004. Tetapi setelah perdebatan publik dengan Putin atas korupsi pemerintah, Khodorkovsky ditangkap dan dipenjara karena penggelapan pajak, penipuan, tuduhan yang telah dia bantah diyakini bermotif politik.
Yukos, yang pernah menjadi perusahaan minyak terbesar Rusia, dipecah dan dinyatakan bangkrut pada tahun 2006; sebagian besar asetnya diserap oleh perusahaan minyak Rosneft yang dikendalikan negara.
Khodorkovsky diampuni pada 2013 dan sejak itu pindah ke London, di mana ia tetap menjadi kritikus vokal Putin. "Dunia tidak akan menjadi tempat yang aman selama Putin tetap berkuasa," kata mantan miliarder itu pada Mei di konferensi tahunan Milken Institute.
10. Mikhail Khodorkovsky
Keruntuhan Orang Terkaya Rusia Terseret Putin
Kekayaan Bersih : USD 15 miliar pada tahun 2004
Kekayaan Bersih Terbaru: N / A
Tanggal blowup: 2006
Mantan bos raksasa minyak dan gas Rusia Yukos, Khodorkovsky pernah menjadi orang terkaya Rusia, dengan harta sekitar USD 15 miliar pada puncak kekayaannya di tahun 2004. Tetapi setelah perdebatan publik dengan Putin atas korupsi pemerintah, Khodorkovsky ditangkap dan dipenjara karena penggelapan pajak, penipuan, tuduhan yang telah dia bantah diyakini bermotif politik.
Yukos, yang pernah menjadi perusahaan minyak terbesar Rusia, dipecah dan dinyatakan bangkrut pada tahun 2006; sebagian besar asetnya diserap oleh perusahaan minyak Rosneft yang dikendalikan negara.
Khodorkovsky diampuni pada 2013 dan sejak itu pindah ke London, di mana ia tetap menjadi kritikus vokal Putin. "Dunia tidak akan menjadi tempat yang aman selama Putin tetap berkuasa," kata mantan miliarder itu pada Mei di konferensi tahunan Milken Institute.
(akr)