Setengah UMKM Bakal Bangkrut, BUMN pun Turun Tangan

Senin, 13 Juli 2020 - 08:47 WIB
loading...
A A A
Upaya pemerintah itu memang tidak cukup untuk menahan kejatuhan UMKM .Untuk itu BUMN juga bergerak ikut membantu. Lagi pula banyak bisnis BUMN yang terkait langsung dengan UMKM.

Bank BRI misalnya sebagai BUMN pencetak laba terbesar dalam beberapa tahun terakhir ini memang menjadikan UMKM sebagai ladang bisnis utama mereka. Sebagai catatan pada kuartal I 2020, laba bersih BRI tercatat sebesar Rp 8,162 triliun. Lalu sepanjang 2019, bank plat merah ini berhasil membukukan untung bersih Rp 34,41 triliun.

Sekitar 78% bisnis BRI ditopang oleh UMKM. Persentasi itu merupakan gambaran dari komposisi besarnya kredit yang disalurkan BRI ke sektor ini. Dari Rp930,73 triliun kredit yang dikucurkan sepanjang kuartal I-2020, sebanyak 78% menyasar ke UMKM. BRI pun akan menjadi BUMN yang paling merasakan dampak, jika setengah dari UMKM gulung tikar.

Tak ingin itu terjadi, berbagai upaya dilakukan. Hingga pertengahan Juni 2020,BRI telah memberikan keringanan kredit kepada nasabah UMKM sebesar Rp160 triliun. VP Corporate Development and Strategic Division Eddy T. Wibowo mengatakan keringanan kredit tersebut diberikan kepada lebih dari 2,6 juta debitur.

Kas Terancam Minus

Di sisi lain, BRI juga tetap menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR). Hingga Mei 2020, KUR yang disalurkan sebesar Rp47,9 triliun kepada 1,8 juta debitur. Kredit bersubsidi yang disalurkan ini naik sebesar Rp4,7 triliun, dibandingkan KUR yang disalurkan pada April 2020 sebesar Rp43,20 triliun.

PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM, menjadi BUMN yang juga punya kepentingan sangat besar terhadap pelaku UMKM. Sebab hampir 100% nasabah PNM atau sekitar 6,3 juta nasabah, merupakan pelaku UMKM. Di tengah tekanan ekonomi yang luar biasa akibat pandemi ini PNM, masih tetap melakukan kewajibannya menyalurkan pendanaan kepada pelaku usaha UMKM.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menegaskan, pihaknya tetap berkomitmen menyalurkan pembiayaan baru walau dalam kondisi Pandemi. Buktinya hingga April 2020 pembiayaan PNM mencapai Rp 6,49 triliun. Nilai tersebut tumbuh 14,09% year on year (yoy) dari pencapaian April 2019 senilai Rp 5,68 triliun. Pembiayaan itu diberikan kepada 6,37 juta debitur atau tumbuh 38,46% yoy dibandingkan April 2019 sebanyak 4,6 juta orang.

Selain menyalurkan pembiayaan kepada nasabah UMKM, PNM juga harus memenuhi angsuran kewajiban kepada investor sebesar Rp 435 miliar hingga akhir tahun. Di saat yang bersamaan, BUMN ini juga tetap melaksanakan restrukturisasi pembiayaan terhadap nasabah yang terdampak pandemi.

Hingga akhir Mei 2020, PNM mencatat, 57% nasabah telah mendapatkan persetujuan restrukturisasi atau sebanyak 3,59 juta nasabah dari total nasabah. Rinciannya sebanyak 3,57 juta nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dan 14.125 program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1695 seconds (0.1#10.140)