RUPS Kembali Tetapkan Nico Kanter Jadi Presdir PT Vale
Rabu, 29 Juli 2020 - 16:37 WIB
Menurut Bernardus Irmanto, perseroan masih melanjutkan inisiatif efisiensi biaya produksi yang telah dimulai sejak 2018, untuk menjaga margin di tengah fluktuasi harga nikel.
Inisiatif terbaru yang dilakukan tahun ini adalah Obeya, inisiatif disruptif yang bertujuan untuk mencari peluang improvement dengan menantang status quo.
“Perseroan juga mengimplementasikan Vale Production System, sebuah model manajemen untuk mengikutsertakan karyawan di semua level untuk melakukan perbaikan secara terus menerus guna mencapai keunggulan operasi,”paparnya.
Dimana, secara kumulatif, diharapkan rutin dan pendekatan ini akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi yang pada akhirnya berpengaruh pada turunnya biaya.
Dia merinci, biaya produksi per unit perseroan hingga Juni 2020, berada di bawah US$7.000 per ton, jauh lebih rendah daripada biaya produksi per unit periode yang sama tahun lalu. Untuk diketahui, realisasi biaya produksi per unit INCO sepanjang 2019 sebesar US$7.500 per ton.
Bernardus mengatakan, penurunan tersebut dipicu penurunan harga minyak dan komoditas lain. Selain itu, pencapaian target produksi dan inisiatif penghematan biaya turut berkontribusi.
Di sisi lain,perseroan telah memproduksi nikel dalam matte sebanyak 18.701 ton pada kuartal II/2020. Realisasi itu naik 6% dibandingkan dengan volume produksi perseroan pada bulan sebelumnya, yang sebesar 17.614 ton.
Angka ini pun lebih tinggi daripada realisasi produksi periode yang sama tahun sebelumnya, yang berada di kisaran 17.631 ton.
Dengan demikian, sepanjang paruh pertama tahun ini produksi nikel dalam matte INCO sebesar 36.315 ton, naik 18 persen dibandingkan dengan produksi pada periode yang sama tahun lalu, yang sebesar 30.711 ton.
Inisiatif terbaru yang dilakukan tahun ini adalah Obeya, inisiatif disruptif yang bertujuan untuk mencari peluang improvement dengan menantang status quo.
“Perseroan juga mengimplementasikan Vale Production System, sebuah model manajemen untuk mengikutsertakan karyawan di semua level untuk melakukan perbaikan secara terus menerus guna mencapai keunggulan operasi,”paparnya.
Dimana, secara kumulatif, diharapkan rutin dan pendekatan ini akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi yang pada akhirnya berpengaruh pada turunnya biaya.
Dia merinci, biaya produksi per unit perseroan hingga Juni 2020, berada di bawah US$7.000 per ton, jauh lebih rendah daripada biaya produksi per unit periode yang sama tahun lalu. Untuk diketahui, realisasi biaya produksi per unit INCO sepanjang 2019 sebesar US$7.500 per ton.
Bernardus mengatakan, penurunan tersebut dipicu penurunan harga minyak dan komoditas lain. Selain itu, pencapaian target produksi dan inisiatif penghematan biaya turut berkontribusi.
Di sisi lain,perseroan telah memproduksi nikel dalam matte sebanyak 18.701 ton pada kuartal II/2020. Realisasi itu naik 6% dibandingkan dengan volume produksi perseroan pada bulan sebelumnya, yang sebesar 17.614 ton.
Angka ini pun lebih tinggi daripada realisasi produksi periode yang sama tahun sebelumnya, yang berada di kisaran 17.631 ton.
Dengan demikian, sepanjang paruh pertama tahun ini produksi nikel dalam matte INCO sebesar 36.315 ton, naik 18 persen dibandingkan dengan produksi pada periode yang sama tahun lalu, yang sebesar 30.711 ton.
tulis komentar anda