Kelas Menengah Susul Korsel, Erick Makin Pede RI Jadi Negara Besar
Rabu, 16 September 2020 - 10:54 WIB
JAKARTA - Pemerintah optimistis Indonesia bisa keluar dari krisis ekonomi akibat pandemi virus covid-19, karena sudah punya modal. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, negara-negara yang diprediksi tumbuh pesat ekonominya adalah negara dengan penduduk kelas menengah atau middle income class. Adapun Kelas penduduk menengah di Indonesia cukup banyak dan mulai menyusul Korea Selatan.
(Baca Juga: Menteri Bambang Ungkap Jurus agar Bonus Demografi Tak Jadi Beban )
"Kalau lihat data secara demografi jumlah middle income clas kita terus tumbuh dari 7% ke 20% dan total 52 juta middle income di Indonesia. Ini sangat menarik, kalau kita gambarkan dari 237 juta itu ada 52 juta ada middle income. Dibandingkan negara lainnya penduduk Korea Selatan itu hanya 55 juta, lalu Afrika Selatan itu mencapai 56 juta bahkan Spanyol 46 juta," kata Erick Thohir dalam sebuah webinar di Jakarta, Rabu (16/9/2020).
Dia melanjutkan jika penduduk kelas menengah atau middle income class meningkat, maka ekonomi Indonesia bisa tumbuh. Adapun diperkirakan penduduk kelas menengah di Indonesia diyakini akan terus bertambah hingga mencapai 90 juta penduduk.
(Baca Juga: Bonus Demografi Bisa Jadi Peluang atau Ancaman, RUU Cipta Kerja Jadi Solusi )
"Kalau total penduduk kita 237 juta dan middle income kita sepertiganya, maka middle income bisa mencapai 90 juta. Jadi kita punya market yang bessr bahkan lebih besar dan akan jadi negara besar," jelasnya.
Sambung Erick menekankan, tidak hanya pertumbuhan kelas menengah tetapi di sisi lain saat ini angka kemiskinan juga terus menurun. Untuk itu memperkuat fundamental ekonomi akan terus dilakukan untuk menjadi kuat dalam menjadi negara yang besar.
(Baca Juga: Awas Bencana Bonus Demografi, Regulasi Mudah Jadi Pengusaha Dibutuhkan )
"Kita lihat gini ratio kemiskinan menurun dan ini hal positif dan Indonesia diberikan alam yang luar biasa dari Allah SWT dan sumber daya manusia. Kita bisa garap perkebunan pertanian dan lain-lain. Kita di bawah equator yang mana negara kepulauan besar, ini jadi hal positif dan jadi negara kuat dan berkembang," ungkapnya.
(Baca Juga: Menteri Bambang Ungkap Jurus agar Bonus Demografi Tak Jadi Beban )
"Kalau lihat data secara demografi jumlah middle income clas kita terus tumbuh dari 7% ke 20% dan total 52 juta middle income di Indonesia. Ini sangat menarik, kalau kita gambarkan dari 237 juta itu ada 52 juta ada middle income. Dibandingkan negara lainnya penduduk Korea Selatan itu hanya 55 juta, lalu Afrika Selatan itu mencapai 56 juta bahkan Spanyol 46 juta," kata Erick Thohir dalam sebuah webinar di Jakarta, Rabu (16/9/2020).
Dia melanjutkan jika penduduk kelas menengah atau middle income class meningkat, maka ekonomi Indonesia bisa tumbuh. Adapun diperkirakan penduduk kelas menengah di Indonesia diyakini akan terus bertambah hingga mencapai 90 juta penduduk.
(Baca Juga: Bonus Demografi Bisa Jadi Peluang atau Ancaman, RUU Cipta Kerja Jadi Solusi )
"Kalau total penduduk kita 237 juta dan middle income kita sepertiganya, maka middle income bisa mencapai 90 juta. Jadi kita punya market yang bessr bahkan lebih besar dan akan jadi negara besar," jelasnya.
Sambung Erick menekankan, tidak hanya pertumbuhan kelas menengah tetapi di sisi lain saat ini angka kemiskinan juga terus menurun. Untuk itu memperkuat fundamental ekonomi akan terus dilakukan untuk menjadi kuat dalam menjadi negara yang besar.
(Baca Juga: Awas Bencana Bonus Demografi, Regulasi Mudah Jadi Pengusaha Dibutuhkan )
"Kita lihat gini ratio kemiskinan menurun dan ini hal positif dan Indonesia diberikan alam yang luar biasa dari Allah SWT dan sumber daya manusia. Kita bisa garap perkebunan pertanian dan lain-lain. Kita di bawah equator yang mana negara kepulauan besar, ini jadi hal positif dan jadi negara kuat dan berkembang," ungkapnya.
(akr)
tulis komentar anda