Corona Kills Everything (1)
Sabtu, 16 Mei 2020 - 09:07 WIB
Covid-19 membuat masyarakat cemas dan takut. Takut terpapar virus, takut kehilangan nyawa, takut krisis ekonomi, takut perusahaan tempat mereka bekerja bangkrut, takut kehilangan pekerjaan, dan takut jatuh miskin.
Semua ketakutan itu membuat konsumen tak yakin akan masa depan perekonomian. Mereka menjadi pesimistis terhadap prospek perekonomian. Mereka pesimistis terhadap ketersediaan lapangan kerja. Dan mereka pesimistis karena kondisi keuangan bakal memburuk.
Consumer Confidence Index (CCI) kita pada bulan April terjun ke posisi 84,8 dari 113,8 sebulan sebelumnya. Angka ini merupakan yang terendah sejak July 2008. Di bulan Mei dan bulan-bulan berikutnya, sudah bisa ditebak angka CCI ini akan semakin terjun bebas.
Covid-19 telah membunuh consumer confidence.
#3. Prostitution
Covid-19 memaksa setiap orang menjaga jarak dan tidak melakukan kontak fisik. Hal ini menjadi mimpi buruk bagi dunia prostitusi yang by-default membutuhkan aktivitas yang contact-intensive dan intimate-intensive.
Tak mengherankan bila prostitusi adalah salah satu yang paling terdampak oleh adanya pandemi. Di seluruh dunia para PSK (pekerja seks komersial) tak bisa mendapatkan income karena tak ada lagi konsumen.
“We are facing a massive crisis,” kata Niki Adams dari English Collective of Prostitutes, organisasi nirlaba yang mewadahi para PSK di Inggris seperti ditulis The Guardian (13/4).
Sementara di India, seorang PSK Neva (bukan nama sebenarnya) mengatakan, "If the situation persists, there will be only one option left for me: suicide," seperti dilaporkan DW (Deutsche Welle).
Celakanya, umumnya para pekerja seks ini tidak tercakup dalam program jaring pengaman sosial pemerintah. Karena itu di seluruh dunia kini banyak LSM yang bergerak di bidang perlindungan pekerja seks dengan melakukan pengumpulan dana untuk membantu mereka.
Semua ketakutan itu membuat konsumen tak yakin akan masa depan perekonomian. Mereka menjadi pesimistis terhadap prospek perekonomian. Mereka pesimistis terhadap ketersediaan lapangan kerja. Dan mereka pesimistis karena kondisi keuangan bakal memburuk.
Consumer Confidence Index (CCI) kita pada bulan April terjun ke posisi 84,8 dari 113,8 sebulan sebelumnya. Angka ini merupakan yang terendah sejak July 2008. Di bulan Mei dan bulan-bulan berikutnya, sudah bisa ditebak angka CCI ini akan semakin terjun bebas.
Covid-19 telah membunuh consumer confidence.
#3. Prostitution
Covid-19 memaksa setiap orang menjaga jarak dan tidak melakukan kontak fisik. Hal ini menjadi mimpi buruk bagi dunia prostitusi yang by-default membutuhkan aktivitas yang contact-intensive dan intimate-intensive.
Tak mengherankan bila prostitusi adalah salah satu yang paling terdampak oleh adanya pandemi. Di seluruh dunia para PSK (pekerja seks komersial) tak bisa mendapatkan income karena tak ada lagi konsumen.
“We are facing a massive crisis,” kata Niki Adams dari English Collective of Prostitutes, organisasi nirlaba yang mewadahi para PSK di Inggris seperti ditulis The Guardian (13/4).
Sementara di India, seorang PSK Neva (bukan nama sebenarnya) mengatakan, "If the situation persists, there will be only one option left for me: suicide," seperti dilaporkan DW (Deutsche Welle).
Celakanya, umumnya para pekerja seks ini tidak tercakup dalam program jaring pengaman sosial pemerintah. Karena itu di seluruh dunia kini banyak LSM yang bergerak di bidang perlindungan pekerja seks dengan melakukan pengumpulan dana untuk membantu mereka.
tulis komentar anda