Corona Kills Everything (1)
Sabtu, 16 Mei 2020 - 09:07 WIB
#4. Mudik
Pandemi juga tidak memungkinkan kita mudik tahun ini. Bahkan secara resmi pemerintah telah mengeluarkan larangan mudik yang efektif berlaku sejak 24 April 2020. Langkah ini dilakukan demi memutus rantai penularan Covid-19. (Baca juga: Anomali Dunia Maya)
Beralasan karena kerumunan di kantong-kantong mudik di kampung dikhawatirkan akan menjadi medium penularan Covid-19 karena para perantau umumnya merupakan orang yang tinggal di episentrum Covid-19.
Mengacu pada data mudik Kemenhub, pada musim mudik tahun 2019 lalu terdapat pergerakan 7,2 juta pemudik selama H-7 sampai H+1 Lebaran. Bisa dibayangkan jika jutaan orang yang berada di zona merah itu tumplek-blek di kampung. Kasus terinfeksi bakal makin menggila.
#5. "9-t-5" Work Hour
Dalam buku Millennials Kill Everything (2019) saya mengatakan, ke depan milenial "membunuh" jam kerja "9-to-5".
Rupanya Covid-19 membunuhnya lebih cepat. Saat ini semua karyawan dipaksa untuk menjalankan work from home (WFH) sehingga mereka berkesempatan melakukan "eksperimen" untuk menjalankan pola kerja flexible working hour (FWH).
Awalnya memang denial (apalagi harus menggunakan platform digital remote working seperti Zoom atau Webex), namun setelah berjalan berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, mereka mulai terbiasa, menikmatinya, dan ketagihan. Mereka makin produktif karena lebih banyak waktu berkumpul dengan keluarga
#6. Air Pollution
Covid-19 menjadikan langit kota-kota tersibuk di dunia semakin biru. Pandemi ini menjadikan pabrik-pabrik tak beroperasi dan kendaraan tak lagi hilir-mudik di jalan, maka polusi udara pun terpangkas drastis.
Pandemi juga tidak memungkinkan kita mudik tahun ini. Bahkan secara resmi pemerintah telah mengeluarkan larangan mudik yang efektif berlaku sejak 24 April 2020. Langkah ini dilakukan demi memutus rantai penularan Covid-19. (Baca juga: Anomali Dunia Maya)
Beralasan karena kerumunan di kantong-kantong mudik di kampung dikhawatirkan akan menjadi medium penularan Covid-19 karena para perantau umumnya merupakan orang yang tinggal di episentrum Covid-19.
Mengacu pada data mudik Kemenhub, pada musim mudik tahun 2019 lalu terdapat pergerakan 7,2 juta pemudik selama H-7 sampai H+1 Lebaran. Bisa dibayangkan jika jutaan orang yang berada di zona merah itu tumplek-blek di kampung. Kasus terinfeksi bakal makin menggila.
#5. "9-t-5" Work Hour
Dalam buku Millennials Kill Everything (2019) saya mengatakan, ke depan milenial "membunuh" jam kerja "9-to-5".
Rupanya Covid-19 membunuhnya lebih cepat. Saat ini semua karyawan dipaksa untuk menjalankan work from home (WFH) sehingga mereka berkesempatan melakukan "eksperimen" untuk menjalankan pola kerja flexible working hour (FWH).
Awalnya memang denial (apalagi harus menggunakan platform digital remote working seperti Zoom atau Webex), namun setelah berjalan berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, mereka mulai terbiasa, menikmatinya, dan ketagihan. Mereka makin produktif karena lebih banyak waktu berkumpul dengan keluarga
#6. Air Pollution
Covid-19 menjadikan langit kota-kota tersibuk di dunia semakin biru. Pandemi ini menjadikan pabrik-pabrik tak beroperasi dan kendaraan tak lagi hilir-mudik di jalan, maka polusi udara pun terpangkas drastis.
tulis komentar anda