Wawancara Dirut Bank Jago, Kharim Indra Gupta Siregar: Mengakar dalam Ekosistem dan Tumbuh Bersama

Rabu, 14 Desember 2022 - 16:40 WIB
Bank Jago itu unik. Kita bergabung dengan teman-teman yang punya pengalaman lain. Bank Jago itu isinya orang-orang bank dan non bank. Kalau orang bank biasanya kan tahu pengalaman yang dulu saja, rekening bank hanya untuk sendiri saja, enggak mungkin digabung, susah, mahal, dan tidak aman. Kalau kami ini kolaborasi antara tua dan muda, antara bank dan non bank.

Bagaimana untuk memadukan seluruh karyawan ini?

Kami punya empat value. Pertama, life sentricity. Kita harus fokus pada kehidupan, bagaimanapun juga bank ini membawa tujuan yang ada nilainya bagi kita. Kedua, purposeful growth. Artinya, harus bertumbuh dengan sesuatu nilai yang baik. Kalau kita memberikan layanan, harusnya membuat nasabah bisa berkembang positif. Misalnya, pocket Jago bisa digunakan untuk manajemen keuangan, menabung, dan sebagainya.

Ketiga, fearless creativity. Harus berani kreatif karena semua aturan perbankan yang terkait dengan risiko, itu mengatur risiko dan perbankan dari perkembangan selama ini yaitu konvensional dengan kendala fisik. Kalau di digital, kendala itu tidak ada lagi. Tetapi pasti ada risiko-risiko lain. Keempat, empowered agility. Harus bisa gesit, lincah dan cepat mengambil keputusan.

Dalam waktu dekat, apa rencana kerja sama/kemitraan yang akan dilakukan Bank Jago?

Kita akan terus melihat ekosistem. Ada nih lagi exciting, tapi saat ini belum bisa saya sharing. There a lot of very interesting and very good partner. Yang jelas bukan sektor yang kami sudah garap. Ini sektor baru. Sektor tersebut ada positifnya dan kami juga melihat, berharap itu bisa jadi kerjasama.



Dari Gowes hingga Balap Formula


Rutinitas yang padat tentunya menguras tenaga dan waktu. Meski begitu, Kharim menyempatkan diri untuk menjaga kebugaran dengan berolahraga. Sejak kecil, dirinya gemar bersepeda dan dilakukan hampir setiap hari. “Gowes itu ada adrenalinnya. Karena ada speed dan sehat. Saya tipe gowesnya lumayan cepat,” ujar lulusan Sarjana Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.

Namun, aktivitas itu terpaksa mulai dikurangi lantaran pernah mengalami kecelakaan. Terlebih ketika pandemi, kegiatan di luar juga mulai dibatasi. Sesekali ia tetap menyempatkan untuk bersepeda.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More