Alasan Buruh Demo Tolak UU Cipta Kerja, Stafsus Menaker: Ada yang Cuma Ikut-ikutan

Rabu, 14 Oktober 2020 - 01:01 WIB
loading...
Alasan Buruh Demo Tolak UU Cipta Kerja, Stafsus Menaker: Ada yang Cuma Ikut-ikutan
Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) menerangkan, salah satu alasan alasan aksi demo buruh dan serikat pekerja adalah karena alasan ikut-ikutan. Lantaran tidak tahu pokok isi UU Cipta Kerja. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Undang-undang (UU) Cipta Kerja mendapatkan penolak dari beberapa masyarakat setelah resmi disahkan oleh DPR. Gelombang penolakan, khususnya datang dari serikat pekerja dan buruh karena dianggap merugikan mereka.

Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Dita Indahsari mengatakan, demonstrasi yang dilakukan oleh serikat pekerja dan buruh disebabkan oleh beberapa hal. Pertama adalah adanya distorsi informasi yang diterima oleh serikat pekerja dan buruh.

(Baca Juga: Temui Ketum PBNU, Menaker Ida Jelaskan UU Ciptaker Tetap Lindungi Pekerja )

Menurut Dita, banyak poin-poin khususnya kluster ketenagakerjaan yang salah. Oleh sebab itu, banyak serikat pekerja dan buruh yang langsung bereaksi padahal informasi yang beredar tidaklah benar.

"Demonstrasi dari serikat pekerja yang muncul ini itu kan beberapa sebabnya adalah distorsi informasi. Jadi begitu banyak poin-poin di klsuter ketenagakerjaan ini yang informasinya keliru dan salah," ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (13/10/2020).

(Baca Juga: Menyingkap Tabir Rencana Besar UU Cipta Kerja untuk Bawa RI Jadi Negara Maju )

Menurut Dita, dirinya pun jika membaca poin-poin yang beredar di sosial media akan ikut terpancing. Namun karena dirinya menggali dan membaca lagi draft UU Cipta Kerja poin-poin yang keliru tersebut bisa terjelaskan.

"Enggak usah teman-teman pekerja, saya saja kalau dapat informasi seperti itu dan tidak paham asal-usulnya bisa marah juga dan ikut demo juga. Kebetulan kita memiliki informasi yang cukup dan masih bisa menseleksi informasi yang masuk. Tapi kan akses itu belum tentu dimiliki banyak orang," jelasnya.

(Baca Juga: UU Cipta Kerja Potong Libur Karyawan, Menaker Ida: Tidak untuk Semua )

Selain itu, alasan aksi demo yang dilakukan para buruh dan serikat pekerja adalah karena alasan ikut-ikutan. Atau bahkan ada beberapa orang juga yang ikut dasar solidaritas meskipun belum mengetahui isinya.

"Kedua juga teman-teman serikat pekerja karena ikut-ikutan. Jadi karena arus besarnya ke sana ya ikut ke sana. Atau bisa juga karena solidaritas di kalangan anggota," kata Dita.

Namun menurutnya, hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar. Asalkan para pekerja tidak melakukan aksi-aksi anarkis yang bisa merugikan negara.

"Itu biasa saja karena yang penting tidak terjadi tindakan anarkis dan bakar-bakaran. Kelihatanya dari serikat pekerja sih tidak ke sana arahnya," jelasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2386 seconds (0.1#10.140)