Enam Perubahan Besar pada 2021

Sabtu, 12 Desember 2020 - 08:20 WIB
loading...
A A A
#3. The Rise of Coronationalism

Di era pandemi masing-masing negara akan semakin selfish dengan berupaya keras melindungi kepentingan masing-masing. Pembatasan dan pelarangan arus keluar-masuk orang (penerbangan), barang (ekspor-impor), kontrol perbatasan akan kian masif dengan alasan kepentingan nasional masing-masing negara.

Negara-negara saling menyalahkan seperti yang dilakukan Presiden AS Trump yang menuduh China sebagai biang kerok bencana Covid-19. Ketika vaksin diproduksi nanti, semua negara akan "berebut" mendapatkan vaksin demi kepentingan warga negara masing-masing.

Negara juga bisa semena-mena akan melarang orang asing masuk dengan alasan perlindungan warga negara. Sebut saja ini: "Coronationalism". (Baca juga: Biaya Kesehatan di Indonesia Diperkirakan Naik di 2021)

Maka tak terhindarkan pandemi mendorong kohesi di dalam negara akan meningkat, sebaliknya friksi antarnegara akan menguat. Pandemi adalah antitesis globalisasi.

#4. Government (Mis) Leadership

Beberapa negara sukses menangani krisis pandemi seperti Selandia Baru, Taiwan, atau Korea Selatan tetapi sebagian besar negara di dunia gagal menanganinya, termasuk Indonesia.

Bukan suatu hal yang aneh karena pandemi datang begitu cepat dan semua negara gelagapan meresponsnya: mulai dari kebijakan PSBB/lockdown, antisipasi darurat perlengkapan dan infrastruktur kesehatan, menangani krisis ekonomi, hingga produksi/distribusi vaksin.

Kini, leadership para pemimpin negara di seluruh dunia diuji. Efektif tidaknya kepemimpinan mereka menangani krisis Covid-19 akan menentukan cepat tidaknya pemulihan ekonomi, industri, dan bisnis.

#5. Global Supply-Chain Disruption
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1106 seconds (0.1#10.140)