Masih Rapuh, Tapi Bank Dunia Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh Tembus 4,4%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Dunia atau World Bank memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini di level 4,4% (year on year/ yoy), setelah terkontraksi 2,2% pada tahun lalu (yoy). Hal ini berdasarkan laporan Global Economic Prospects (GEP) Januari 2021 yang dirilis pada Selasa (5/1). Ekonomi Indonesia derkirakan terus terakselerasi dengan pertumbuhan 4,8% (yoy).
(Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini Ditentukan Keberhasilan Distribusi Vaksin )
Bank Dunia memberikan catatan, pemulihan masih bersifat rapuh. Beberapa faktor risiko dapat menurunkan proyeksi seperti penundaan vaksinasi dan pemulihan global yang melemah. Catatan ini juga disampaikan Bank Dunia terhadap prospek Asia Timur dan Pasifik yang diproyeksikan tumbuh 7,4% pada tahun ini.
“Skenario buruk, di mana peluncuran vaksin tertunda dan ekonomi global lebih lemah dapat menahan pertumbuhan kawasan ke 5,4% pada 2021,” tulis Bank Dunia seperti dikutip dalam laporannya di Jakarta, Rabu (6/1/2021).
Selain itu, pandemi Covid-19 bisa berlangsung lebih dari yang diperkirakan. Dampaknya, kerusakan jangka panjang dari resesi tahun lalu bisa lebih dalam dari yang diantisipasi atau kontraksi pada perdagangan global bisa terjadi lebih tajam dibandingkan perkiraan semula.
(Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diramal Melonjak Sebesar 6% di Tahun Depan )
Banyak negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik yang sulit mengakses dan mendistribusikan vaksin. Meski kawasan ini telah menghadapi pandemi dengan kebijakan moneter dan fiskal yang kuat, sebagian besar negara diperkirakan menghadapi penurunan substansial dalam posisi fiskal dan peningkatan utang.
(Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini Ditentukan Keberhasilan Distribusi Vaksin )
Bank Dunia memberikan catatan, pemulihan masih bersifat rapuh. Beberapa faktor risiko dapat menurunkan proyeksi seperti penundaan vaksinasi dan pemulihan global yang melemah. Catatan ini juga disampaikan Bank Dunia terhadap prospek Asia Timur dan Pasifik yang diproyeksikan tumbuh 7,4% pada tahun ini.
“Skenario buruk, di mana peluncuran vaksin tertunda dan ekonomi global lebih lemah dapat menahan pertumbuhan kawasan ke 5,4% pada 2021,” tulis Bank Dunia seperti dikutip dalam laporannya di Jakarta, Rabu (6/1/2021).
Selain itu, pandemi Covid-19 bisa berlangsung lebih dari yang diperkirakan. Dampaknya, kerusakan jangka panjang dari resesi tahun lalu bisa lebih dalam dari yang diantisipasi atau kontraksi pada perdagangan global bisa terjadi lebih tajam dibandingkan perkiraan semula.
(Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diramal Melonjak Sebesar 6% di Tahun Depan )
Banyak negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik yang sulit mengakses dan mendistribusikan vaksin. Meski kawasan ini telah menghadapi pandemi dengan kebijakan moneter dan fiskal yang kuat, sebagian besar negara diperkirakan menghadapi penurunan substansial dalam posisi fiskal dan peningkatan utang.
(akr)