Berkat BTN, Bisnis Properti Sulsel Tangguh di Masa Pandemi
loading...
A
A
A
“ BTN selama pandemi telah membantu percepatan pembiayaan konstruksi di tahun lalu sebesar Rp22 miliar, dan menyusul ada tambahan Rp7 miliar yang sedang diproses yang rencananya akan dipakai untuk pengembangan BSS 1. Namun, jika ditotalkan sudah ada 1.000an unit lebih rumah disupport oleh BTN dengan harga untuk subsidi Rp156,5 juta dan untuk komersil mulai Rp600 jutaan,” terangnya.
Abdul Salam mengakui, memilih BTN menjadi pilihan tepat, sebab koor bisnis BTN memang menjadi ahli di bidang pembiayaan perumahan, baik subsidi dan komersil. Makanya, tak membuatnya khawatir lagi mempercayakan kebutuhan bisnisnya ke perusahaan BUMN tersebut.
“Pengalaman BTN sudah lebih dari 50-an tahun, jadi setidaknya dia sudah berpengalaman untuk KPR. Jadi dia juga sudah menghapal karakter-karakter developer jadi dia lebih fleksibel dalam menyelesaikan suatu masalah. Bahkan, pada kondisi pandemi sekalipun, terbukti mereka gesit turun ke lapangan. Bank BTN terjun langsung ke lokasi melihat progres lapangan, memberikan semangat ke saya selaku pelaku usaha dan semuanya seperti itu, dia kunjungi semua. Mereka selalu mendorong untuk tetap konsisten melakukan pembangunan untuk rumah rakyat, membantu pembiayaan melalui kredit konstruksinya dan penyaluran KPRnya,” akunya.
Besarnya andil BTN dalam menyokong sektor properti di Indonesia termasuk di Sulsel juga diakui Sekretaris Jenderal DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia Bersatu (APERSI BERSATU), Yunus Genda.
Menurutnya, konsistensi BTN membuatnya banyak dilirik pengembang, khususnya saat kondisi pandemi Covid-19, di mana koord bisnis dalam pembiayaan perumahan di sektor FLPP tetap dijalankan dengan tidak menafikkan komersil.
“Sebagai bentuk dukungan kepada para developer, BTN memberikan stimulus khusus kepada developer, seperti percepatan proses kredit dan relaksasi sejumlah syarat pengajuan kredit. Mulai dari kredit konstruksi bagi pengembang maupun ke user hingga bisa dengan mudah memiliki hunian mereka,” terangnya.
Mudahnya memiliki hunian dengan memanfaatkan KPR BTN dirasakan Wawan, 34 tahun. Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai karyawan swasta ini mengaku sangat dipermudah dalam urusan administrasi, uang muka hingga cicilan.
Apalagi, Wawan yang membeli rumah di Perumahan Bukit Indah Kapuk, Bloc C37 dan merupakan rumah pertamanya bisa memanfaatkan fasilitas rumah subsidi.
“Saya membeli rumah tipe 36, bayar uang muka Rp3,8 juta cicilan 10 tahun dan bayar bulanan hanya Rp1,4 juta memanfaatkan KPR BTN . Begitu selesai akad, tiga hari kemudian rumah langsung bisa saya tempati. Dari sisi kualitas konstruksi bangunan meski rumah subsidi, tapi semuanya bagus. BTN membantu mewujudkan impian saya memiliki rumah,” ungkapnya.
Abdul Salam mengakui, memilih BTN menjadi pilihan tepat, sebab koor bisnis BTN memang menjadi ahli di bidang pembiayaan perumahan, baik subsidi dan komersil. Makanya, tak membuatnya khawatir lagi mempercayakan kebutuhan bisnisnya ke perusahaan BUMN tersebut.
“Pengalaman BTN sudah lebih dari 50-an tahun, jadi setidaknya dia sudah berpengalaman untuk KPR. Jadi dia juga sudah menghapal karakter-karakter developer jadi dia lebih fleksibel dalam menyelesaikan suatu masalah. Bahkan, pada kondisi pandemi sekalipun, terbukti mereka gesit turun ke lapangan. Bank BTN terjun langsung ke lokasi melihat progres lapangan, memberikan semangat ke saya selaku pelaku usaha dan semuanya seperti itu, dia kunjungi semua. Mereka selalu mendorong untuk tetap konsisten melakukan pembangunan untuk rumah rakyat, membantu pembiayaan melalui kredit konstruksinya dan penyaluran KPRnya,” akunya.
Besarnya andil BTN dalam menyokong sektor properti di Indonesia termasuk di Sulsel juga diakui Sekretaris Jenderal DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia Bersatu (APERSI BERSATU), Yunus Genda.
Menurutnya, konsistensi BTN membuatnya banyak dilirik pengembang, khususnya saat kondisi pandemi Covid-19, di mana koord bisnis dalam pembiayaan perumahan di sektor FLPP tetap dijalankan dengan tidak menafikkan komersil.
“Sebagai bentuk dukungan kepada para developer, BTN memberikan stimulus khusus kepada developer, seperti percepatan proses kredit dan relaksasi sejumlah syarat pengajuan kredit. Mulai dari kredit konstruksi bagi pengembang maupun ke user hingga bisa dengan mudah memiliki hunian mereka,” terangnya.
Mudahnya memiliki hunian dengan memanfaatkan KPR BTN dirasakan Wawan, 34 tahun. Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai karyawan swasta ini mengaku sangat dipermudah dalam urusan administrasi, uang muka hingga cicilan.
Apalagi, Wawan yang membeli rumah di Perumahan Bukit Indah Kapuk, Bloc C37 dan merupakan rumah pertamanya bisa memanfaatkan fasilitas rumah subsidi.
“Saya membeli rumah tipe 36, bayar uang muka Rp3,8 juta cicilan 10 tahun dan bayar bulanan hanya Rp1,4 juta memanfaatkan KPR BTN . Begitu selesai akad, tiga hari kemudian rumah langsung bisa saya tempati. Dari sisi kualitas konstruksi bangunan meski rumah subsidi, tapi semuanya bagus. BTN membantu mewujudkan impian saya memiliki rumah,” ungkapnya.