Berkat SNI, Saus Lombok Dua Jempol Tangguh saat Pandemi
loading...
A
A
A
“Alhamdulillah sekarang sudah ber- SNI produk kami semakin diminati konsumen, ya mungkin tingkat kepercayaan pasar terhadap produk SNI sudah mulai tumbuh juga, terus kualitas barang juga sudah tidak pernah rusak-rusak makanya omzet juga ikut naik tembus antara Rp8,5 miliar hingga Rp9 miliar dengan rata-rata produksi enam ton,” ungkap Narto.
Tak hanya itu, jika di masa pandemi banyak karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) , namun kondisi sebaliknya terjadi pada usahanya, yang menambah karyawan karena permintaan pasar yang terus meningkat, dari sebelumnya 40 menjadi 52 karyawan.
“ BSN hadir mengedukasi, membimbing dan membina itu bukan cuma produknya juga sumber dayanya juga. Seperti mengajarkan bagaimana cara berproduksi yang benar, terus juga diajarkan karyawan untuk selalu mencatat sesuatu yang mau dikerjakan sehingga tingkat risiko lupa itu berkurang. Jadi pembinaannya itu selalu mengajarkan bagaimana cara berproduksi yang baik dan benar, terus kedua juga bagaimana artinya mempersingkat waktu, waktu jadi tidak terbuang sia-sia,” paparnya.
Selain itu, BSN mengedukasi karyawan agar bisa selalu ingat dengan mencatat, sehingga karyawan itu selalu mencatat yang mau dia kerjakan. Sehingga karyawan tidak lagi lupa.
Narto mengakui, awal mula membuka usaha menggunakan modal Rp15 juta dengan jumlah karyawan tiga orang, memanfaatkan rumah tempat tinggalnya. Kini telah memiliki pabrik, dan dampaknya perusahaannya mampu memberdayakan masyarakat lokalSulsel dengan menggunakan bahan baku dari daerah sekitar seperti Jeneponto, Malakaji, juga ada dari Jawa.
“Sekarang pemasaran sudah mulai Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Sinjai, Bulukumba, Maros, Pangkep, Barru, Parepare, Sidrap, Pinrang. Masih Sulawesi. Ada juga di luar Sulawesi Selatan, sudah sampai daerah Morowali, Kendari, ada sampai Ternate,” terangnya.
Saat ini saus Lombok Dua Jempol dapat diperoleh di pasar tradisional serta toko grosir, dengan kemasan terdiri dari refill ukuran 620 mililiter (ml), ada juga jerigen yang 5 kilogram (kg), jerigen 20 kg, botol kaca yang 620 kg, botol plastik 270 ml, ada juga yang 150 ml.
BSN Dorong UMKM Miliki SNI
Tak hanya itu, jika di masa pandemi banyak karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) , namun kondisi sebaliknya terjadi pada usahanya, yang menambah karyawan karena permintaan pasar yang terus meningkat, dari sebelumnya 40 menjadi 52 karyawan.
“ BSN hadir mengedukasi, membimbing dan membina itu bukan cuma produknya juga sumber dayanya juga. Seperti mengajarkan bagaimana cara berproduksi yang benar, terus juga diajarkan karyawan untuk selalu mencatat sesuatu yang mau dikerjakan sehingga tingkat risiko lupa itu berkurang. Jadi pembinaannya itu selalu mengajarkan bagaimana cara berproduksi yang baik dan benar, terus kedua juga bagaimana artinya mempersingkat waktu, waktu jadi tidak terbuang sia-sia,” paparnya.
Selain itu, BSN mengedukasi karyawan agar bisa selalu ingat dengan mencatat, sehingga karyawan itu selalu mencatat yang mau dia kerjakan. Sehingga karyawan tidak lagi lupa.
Narto mengakui, awal mula membuka usaha menggunakan modal Rp15 juta dengan jumlah karyawan tiga orang, memanfaatkan rumah tempat tinggalnya. Kini telah memiliki pabrik, dan dampaknya perusahaannya mampu memberdayakan masyarakat lokalSulsel dengan menggunakan bahan baku dari daerah sekitar seperti Jeneponto, Malakaji, juga ada dari Jawa.
Baca Juga
“Sekarang pemasaran sudah mulai Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Sinjai, Bulukumba, Maros, Pangkep, Barru, Parepare, Sidrap, Pinrang. Masih Sulawesi. Ada juga di luar Sulawesi Selatan, sudah sampai daerah Morowali, Kendari, ada sampai Ternate,” terangnya.
Saat ini saus Lombok Dua Jempol dapat diperoleh di pasar tradisional serta toko grosir, dengan kemasan terdiri dari refill ukuran 620 mililiter (ml), ada juga jerigen yang 5 kilogram (kg), jerigen 20 kg, botol kaca yang 620 kg, botol plastik 270 ml, ada juga yang 150 ml.
BSN Dorong UMKM Miliki SNI