Memburu Burung Berprestasi untuk Mencetak Laba dari Anakan Berkualitas
loading...
A
A
A
Atap Kenari Bogor yang berada di Perumahan Indraprasta, Kota Bogor ini juga dapat melatih burung untuk memiliki kicauan yang merdu dan siap untuk ikut lomba. Burung usia lima bulan lebih sudah mulai diumbar atau dibiarkan terbang masih di dalam kandang dengan jangkauan yang lebih lebar. Setelah itu didengarkan nada kicauan atau disebut lagu yang berasal dari burung lain atau rekaman di ponsel.
Untuk dapat berkicau sesuai lagu yang didengarkan butuh waktu enam bulan. Jika lagu dengan kesulitan tinggi waktu mahirnya akan lebih panjang biasanya hingga setahun.
"Ada waktu khusus juga untuk didengarkan lagu tersebut, yaitu malam hari saat mereka istirahat. Kandang ditutup, lagu didengarkan semalaman," jelas Rizky.
Burung-burung yang sudah dilatih selama enam bulan hingga setahun dan siap diadu kicauannya dengan burung lain ini sudah melejit harganya hingga mencapai Rp5 juta. Harga ini akan terus melambung hingga puluhan juta jika sering menang perlombaan.
Salah satu burung kenari milik Rizky misalnya, pernah ditawar hingga Rp20 juta lebih, tapi dengan yakin dia menolak. Burung tersebut akan menjadi indukan lagi yang hasilnya dikemudian hari bisa lebih dari Rp20 juta tentunya. (Baca juga: Pemerintah Membolehkan Sekolah Tatap Muka di Zona Kuning)
Satu ekor pejantan biasanya dalam seminggu bisa tiga kali kawin. Bahkan, minggu depan sudah siap dikawinin lagi. Burung-burung yang sudah berprestasi sangat ditunggu anakannya sehingga Rizky giat untuk mengawinkan.
Dalam sehari sebanyak 8 ekor anakan laku dengan permintaan yang sedang memuncak hingga 20 ekor. Tren burung berkicau ini memang sedang naik daun. Pemain baru maupun yang kembali menyukai burung setelah vakum pun tidak kalah banyaknya. Rentang usia pun semakin muda, para remaja sudah mulai gemar melatih burung berkicau dengan lagu tertentu.
Atap kenari bogor selain serius menjadi breeder anakan unggul juga menjual pakan. Sejak empat tahun lalu Rizky bersama sang kakak, Ismatullah kembali mencari peluang ditengah para pecinta burung kicau ini. Penjualan pakan bahkan sudah ke banyak daerah di Indonesia melalui marketplace.
"Kami jual pakan atas permintaan konsumen dan teman-teman yang penasaran. Apa makanan burung- burung di Atap Kenari Bogor yang sering menjuarai berbagai lomba. Kami langsung buatkan dan jual kemasan dengan berbagai ukuran," jelas Ismatullah.
Dia hanya menyebut pakannya terdiri dari rempah-rempah khusus berdasarkan pengalamannya selama 13 tahun menjadi kicau mania. Dua kakak beradik ini menjadikan teras rumah sebagai tempat berkumpul sesama pencinta burung. Tidak jarang mereka kedatangan tamu dari luar kota hanya untuk melihat burung kenari yang konon berprestasi. Mendengar kicauan indah yang berujung memesan anakannya.
Untuk dapat berkicau sesuai lagu yang didengarkan butuh waktu enam bulan. Jika lagu dengan kesulitan tinggi waktu mahirnya akan lebih panjang biasanya hingga setahun.
"Ada waktu khusus juga untuk didengarkan lagu tersebut, yaitu malam hari saat mereka istirahat. Kandang ditutup, lagu didengarkan semalaman," jelas Rizky.
Burung-burung yang sudah dilatih selama enam bulan hingga setahun dan siap diadu kicauannya dengan burung lain ini sudah melejit harganya hingga mencapai Rp5 juta. Harga ini akan terus melambung hingga puluhan juta jika sering menang perlombaan.
Salah satu burung kenari milik Rizky misalnya, pernah ditawar hingga Rp20 juta lebih, tapi dengan yakin dia menolak. Burung tersebut akan menjadi indukan lagi yang hasilnya dikemudian hari bisa lebih dari Rp20 juta tentunya. (Baca juga: Pemerintah Membolehkan Sekolah Tatap Muka di Zona Kuning)
Satu ekor pejantan biasanya dalam seminggu bisa tiga kali kawin. Bahkan, minggu depan sudah siap dikawinin lagi. Burung-burung yang sudah berprestasi sangat ditunggu anakannya sehingga Rizky giat untuk mengawinkan.
Dalam sehari sebanyak 8 ekor anakan laku dengan permintaan yang sedang memuncak hingga 20 ekor. Tren burung berkicau ini memang sedang naik daun. Pemain baru maupun yang kembali menyukai burung setelah vakum pun tidak kalah banyaknya. Rentang usia pun semakin muda, para remaja sudah mulai gemar melatih burung berkicau dengan lagu tertentu.
Atap kenari bogor selain serius menjadi breeder anakan unggul juga menjual pakan. Sejak empat tahun lalu Rizky bersama sang kakak, Ismatullah kembali mencari peluang ditengah para pecinta burung kicau ini. Penjualan pakan bahkan sudah ke banyak daerah di Indonesia melalui marketplace.
"Kami jual pakan atas permintaan konsumen dan teman-teman yang penasaran. Apa makanan burung- burung di Atap Kenari Bogor yang sering menjuarai berbagai lomba. Kami langsung buatkan dan jual kemasan dengan berbagai ukuran," jelas Ismatullah.
Dia hanya menyebut pakannya terdiri dari rempah-rempah khusus berdasarkan pengalamannya selama 13 tahun menjadi kicau mania. Dua kakak beradik ini menjadikan teras rumah sebagai tempat berkumpul sesama pencinta burung. Tidak jarang mereka kedatangan tamu dari luar kota hanya untuk melihat burung kenari yang konon berprestasi. Mendengar kicauan indah yang berujung memesan anakannya.