Memburu Burung Berprestasi untuk Mencetak Laba dari Anakan Berkualitas
loading...
A
A
A
Selain Kenari, Lovebird menjadi favorit para pencinta burung. Warna bulunya yang cantik menjadi incaran. Lovebird juga sering dilombakan untuk suaranya atau disebut kekekan.
Syukur Ade Saputra atau yang akrab disapa Putra ini baru tiga bulan fokus mengurus Lovebird sebelumnya burung kicau. Dia pun sudah berani mengikuti berbagai lomba, berkat keuletannya merawat. Alhasil, sebanyak 20 piala sudah didapatkannya.
Putra juga kini menternakkan Lovebird dari yang awalnya hanya 3 pasang Lovebird kini Putra sudah memiliki 14 ekor Lovebird. (Baca juga: Rusia Diduga Kerahkan Sistem Rudal S-400 ke Libya)
"Pindah ke Lovebird karena ingin tantangan baru. Karena Lovebird ini beda, dia burung yang senang berkoloni atau burung sosial. Tidak mudah untuk diajak lomba," ungkapnya.
Baru-baru ini, Lovebird milik Putra berhasil menang kejuaraan latihan prestasi tingkat wilayah Depok untuk kategori fighter dewasa. Menurutnya, seekor burung memang mengejar pamor juga nama bagus jika sudah sering menang. Kalau sudah terkenal seperti itu pasti banyak orang yang akan mengejar untuk diternak. "Banyak yang rela menunggu trah dari burung yang menang itu," ungkapnya.
Namun tidak jarang juga yang hanya sekadar penasaran dengan settingan burung. Putra kerap diberodong pertanyaan bagaimana melatih Lovebird hingga mampu melakukan kekekan panjang.
Putra kerap berbagi tips treatment yang kerap dilakukannya kepada Lovebird miliknya. Misalnya, sering mandi di malam hari dengan air es. Saat menjelang pagi atau waktu subuh, Lovebird harus dikeluarkan untuk diberi udara segar dan dapat embun pagi.
Hobi ternyata bisa menjadi sumber rezeki apabila ditekuni. Toko Sangkar 33 menjadi bukti bahwa dari hobi mereka bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah dan lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat sekitar.
Bila melewati Jalan Pemuda Rawamangun, Pulomas, Jakarta Timur, deretan toko kandang burung ramai terlihat di sana. Bagi para pencinta burung, toko tersebut bukan hanya menjadi ajang berbelanja, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi dan berbisnis. (Baca juga: Karomah Pusaka Sunan Kalijaga, Rompi Ontokusumo dan Keris Kiai Carubuk)
Salah satunya pemilik toko Sangkar 33, Bernard Samuel Hutabarat. Dia telah menggeluti usahanya selama 22 tahun dan telah berhasil mengembangkan bisnisnya. Tak tanggung-tanggung dalam satu tahun, pria yang akrab disapa Samuel ini mampu mengantongi omzet kotor hingga Rp100 juta.
Syukur Ade Saputra atau yang akrab disapa Putra ini baru tiga bulan fokus mengurus Lovebird sebelumnya burung kicau. Dia pun sudah berani mengikuti berbagai lomba, berkat keuletannya merawat. Alhasil, sebanyak 20 piala sudah didapatkannya.
Putra juga kini menternakkan Lovebird dari yang awalnya hanya 3 pasang Lovebird kini Putra sudah memiliki 14 ekor Lovebird. (Baca juga: Rusia Diduga Kerahkan Sistem Rudal S-400 ke Libya)
"Pindah ke Lovebird karena ingin tantangan baru. Karena Lovebird ini beda, dia burung yang senang berkoloni atau burung sosial. Tidak mudah untuk diajak lomba," ungkapnya.
Baru-baru ini, Lovebird milik Putra berhasil menang kejuaraan latihan prestasi tingkat wilayah Depok untuk kategori fighter dewasa. Menurutnya, seekor burung memang mengejar pamor juga nama bagus jika sudah sering menang. Kalau sudah terkenal seperti itu pasti banyak orang yang akan mengejar untuk diternak. "Banyak yang rela menunggu trah dari burung yang menang itu," ungkapnya.
Namun tidak jarang juga yang hanya sekadar penasaran dengan settingan burung. Putra kerap diberodong pertanyaan bagaimana melatih Lovebird hingga mampu melakukan kekekan panjang.
Putra kerap berbagi tips treatment yang kerap dilakukannya kepada Lovebird miliknya. Misalnya, sering mandi di malam hari dengan air es. Saat menjelang pagi atau waktu subuh, Lovebird harus dikeluarkan untuk diberi udara segar dan dapat embun pagi.
Hobi ternyata bisa menjadi sumber rezeki apabila ditekuni. Toko Sangkar 33 menjadi bukti bahwa dari hobi mereka bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah dan lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat sekitar.
Bila melewati Jalan Pemuda Rawamangun, Pulomas, Jakarta Timur, deretan toko kandang burung ramai terlihat di sana. Bagi para pencinta burung, toko tersebut bukan hanya menjadi ajang berbelanja, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi dan berbisnis. (Baca juga: Karomah Pusaka Sunan Kalijaga, Rompi Ontokusumo dan Keris Kiai Carubuk)
Salah satunya pemilik toko Sangkar 33, Bernard Samuel Hutabarat. Dia telah menggeluti usahanya selama 22 tahun dan telah berhasil mengembangkan bisnisnya. Tak tanggung-tanggung dalam satu tahun, pria yang akrab disapa Samuel ini mampu mengantongi omzet kotor hingga Rp100 juta.