Menkeu Bilang Ekonomi 2021 Belum Pasti Pulih, Pesimistis atau Realistis?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kondisi ekonomi di 2021 masih akan diliputi ketidakpastian akibat dampak pandemi Covid-19 yang diperkirakan masih terjadi di tahun depan. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Dengan masih berjalannya penyebaran Covid-19 hingga tahun 2021 dan berbagai upaya penanggulangannya, maka kondisi tahun 2021 diprediksi akan tetap diliputi ketidakpastian," kata dia dalam sidang Paripurna, di DPR RI, Jakarta, Selasa (29/9/2020). ( Baca juga:Di Gedung Darurat, Opung Luhut Puji Daeng Ucu )
Dia menjelaskan, ada beberapa faktor yang menjadi kunci pemulihan ekonomi pada tahun depan. Pertama, adalah penanganan Covid-19, baik yang dilakukan tahun ini maupun pada 2021. Disiplin protokol Covid-19 masih akan sangat menentukan seberapa cepat pemulihan ekonomi akan terjadi.
Kedua, yaitu ketersediaan vaksin. Sri Mulyani mengatakan timeline ketersediaan vaksin dapat mengurangi ketidakpastian yang masih tinggi saat ini. Ketiga, pemulihan ekonomi juga akan tetap didorong baik dari sisi permintaan dan pasokan.
Dari sisi permintaan, pemerintah tetap akan mengucurkan bantuan sosial untuk meningkatkan daya beli, khususnya kepada masyarakat kelas bawah dan menengah yang jumlahnya mencapai 40% dari total jumlah masyarakat Indonesia. ( Baca juga:Perang Armenia-Azerbaijan Meluas, Hampir 100 Orang Tewas di Nagorno-Karabakh )
Dari sisi pasokan, pemerintah akan tetap memberikan bantuan pajak, penempatan dana di perbankan, dan penjaminan kredit.
"Dengan demikian penjaminan dan penempatan dana bisa menjadi katalis bagi permintaan terhadap kredit modal kerja," tandasnya.
"Dengan masih berjalannya penyebaran Covid-19 hingga tahun 2021 dan berbagai upaya penanggulangannya, maka kondisi tahun 2021 diprediksi akan tetap diliputi ketidakpastian," kata dia dalam sidang Paripurna, di DPR RI, Jakarta, Selasa (29/9/2020). ( Baca juga:Di Gedung Darurat, Opung Luhut Puji Daeng Ucu )
Dia menjelaskan, ada beberapa faktor yang menjadi kunci pemulihan ekonomi pada tahun depan. Pertama, adalah penanganan Covid-19, baik yang dilakukan tahun ini maupun pada 2021. Disiplin protokol Covid-19 masih akan sangat menentukan seberapa cepat pemulihan ekonomi akan terjadi.
Kedua, yaitu ketersediaan vaksin. Sri Mulyani mengatakan timeline ketersediaan vaksin dapat mengurangi ketidakpastian yang masih tinggi saat ini. Ketiga, pemulihan ekonomi juga akan tetap didorong baik dari sisi permintaan dan pasokan.
Dari sisi permintaan, pemerintah tetap akan mengucurkan bantuan sosial untuk meningkatkan daya beli, khususnya kepada masyarakat kelas bawah dan menengah yang jumlahnya mencapai 40% dari total jumlah masyarakat Indonesia. ( Baca juga:Perang Armenia-Azerbaijan Meluas, Hampir 100 Orang Tewas di Nagorno-Karabakh )
Dari sisi pasokan, pemerintah akan tetap memberikan bantuan pajak, penempatan dana di perbankan, dan penjaminan kredit.
"Dengan demikian penjaminan dan penempatan dana bisa menjadi katalis bagi permintaan terhadap kredit modal kerja," tandasnya.
(uka)