Babak Baru PPKM: 20 Menit yang Bikin Bingung Pemilik Warung

Senin, 26 Juli 2021 - 22:53 WIB
loading...
A A A
"Ngawur Mas kebijakan, mereka tidak pernah makan di warteg. Yang makan di warteg ada orang tua terus klo tersedak karena tergesa-gesa gimana, apalagi sampai meninggal, bukan karena covid-19 tapi makan di warteg," ujarnya saat dihubungi MNC Portal.



Mukroni menilai, dengan pembatasan waktu seperti ini justru berpontensi berbahaya, mengingat proses penyajian makanan dan penyajian kepada pelanggan memerlukan waktu.

"Kalau saya sih lebih menyarankan dibawa pulang mas, dari pada terjaei sesuatu yang tidak diinginkan," lanjutnya.

Menurut salah satu pelanggan yang sekaligus pengemudi Online, menuturkan bahwa waktu 20 menit untuk mengabiskan makanan dan beristirahat cukup mepet baginya.

"Kalau saya sendiri 20 menit cukup mepet, kan belum ngopinya, tapi satu hal, cobalah (pemerintah) pikirkan nasib rakyat kecil kalau membuat kebijakan," terangnya.

Omzet

Biasanya, dalam sehari Sahiroh bisa memasak hingga 20 liter beras. Yang akan habis jika menjelang sore hari. Namun selama PPKM, hanya bisa menjual kurang dari 15 liter perhari yang itu pun kadang masih tersisa.

Sedangkan untuk telur ayam, pada hari biasanya warung makan miliknya bisa menjual hingga 4 Kg perhari, namun saat ini sejak Pemeberlakuan PPKM hanya di bawah 3 Kg.

"Kalau dihitung omset, kalau biasanya Rp2,5 juta, ya sekarang di bawah Rp2 Jutalah," ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2536 seconds (0.1#10.140)