Lebih Dari Lima Dekade, PT Vale Jaga Keberlanjutan untuk Masa Depan
loading...
A
A
A
Program Keberlanjutan
Menyadari betapa pentingnya program berkelanjutan untuk diterapkan, PT Vale Indonesia Tbk menghadirkan sejumlah inovasi demi mewujudkan komitmen tersebut dari multisektor.
Program keberlanjutan tersebut meliputi, produksi nikel berbasis energi bersih, pertambangan hijau yang terintegrasi, pengolahan limbah berteknologi tinggi, Program Pengembangan Masyarakat (PPM), meningkatkan tata kelola perusahaan secara berkelanjutan serta dukungan terhadap penanggulangan COVID-19.
*Produksi nikel berbasis energi bersih
Sejak tahun-tahun awal perusahaan berdiri telah memulai dengan membangun dan mengoperasikan PLTA Larona (1979), PLTA Balambano (1999) dan PLTA Karebbe (2011) dengan total kapasitas terpasang sebesar 365 megawatt untuk menyuplai energi ke pabrik pengolahan.
Berkat PLTA tersebut, PT Vale mampu mengurangi emisi karbon sebesar 1.096.705 ton CO2 ekuivalen per tahun dengan asumsi bahan bakar yang digunakan yaitu batubara atau 855.356 ton CO2 ekuivalen per tahun jika bahan bakar yang digunakan adalah diesel.
Selain untuk kebutuhan operasional, energi listrik yang dihasilkan PLTA tadi juga didistribusikan sebesar 10,7 megawatt untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Luwu Timur melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN).
*Upaya mereduksi emisi
PT Vale membatalkan Coal Conversion Project (CCP) meski proyek tersebut dapat mereduksi biaya finansial perusahaan sebesar US$ 40 juta setiap tahunnya. Namun dengan membatalkan CCP PT Vale mampu menghindari kenaikan emisi gas rumah kaca rata-rata sebesar 200.000 ton CO2 setiap tahunnya.
Pada tahun 2019, perusahaan mengoperasikan boiler listrik yang energinya berasal dari PLTA untuk operasional pabrik pengolahan. Dengan inovasi ini mampu menghilangkan penggunaan bahan bakar HSFO (high sulfur fuel oil) sebanyak 67.047 barel per tahun. Boiler listrik PT Vale juga menjadi pertama digunakan di industri pengolahan di Asia Tenggara.
Menyadari betapa pentingnya program berkelanjutan untuk diterapkan, PT Vale Indonesia Tbk menghadirkan sejumlah inovasi demi mewujudkan komitmen tersebut dari multisektor.
Program keberlanjutan tersebut meliputi, produksi nikel berbasis energi bersih, pertambangan hijau yang terintegrasi, pengolahan limbah berteknologi tinggi, Program Pengembangan Masyarakat (PPM), meningkatkan tata kelola perusahaan secara berkelanjutan serta dukungan terhadap penanggulangan COVID-19.
*Produksi nikel berbasis energi bersih
Sejak tahun-tahun awal perusahaan berdiri telah memulai dengan membangun dan mengoperasikan PLTA Larona (1979), PLTA Balambano (1999) dan PLTA Karebbe (2011) dengan total kapasitas terpasang sebesar 365 megawatt untuk menyuplai energi ke pabrik pengolahan.
Berkat PLTA tersebut, PT Vale mampu mengurangi emisi karbon sebesar 1.096.705 ton CO2 ekuivalen per tahun dengan asumsi bahan bakar yang digunakan yaitu batubara atau 855.356 ton CO2 ekuivalen per tahun jika bahan bakar yang digunakan adalah diesel.
Selain untuk kebutuhan operasional, energi listrik yang dihasilkan PLTA tadi juga didistribusikan sebesar 10,7 megawatt untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Luwu Timur melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN).
*Upaya mereduksi emisi
PT Vale membatalkan Coal Conversion Project (CCP) meski proyek tersebut dapat mereduksi biaya finansial perusahaan sebesar US$ 40 juta setiap tahunnya. Namun dengan membatalkan CCP PT Vale mampu menghindari kenaikan emisi gas rumah kaca rata-rata sebesar 200.000 ton CO2 setiap tahunnya.
Pada tahun 2019, perusahaan mengoperasikan boiler listrik yang energinya berasal dari PLTA untuk operasional pabrik pengolahan. Dengan inovasi ini mampu menghilangkan penggunaan bahan bakar HSFO (high sulfur fuel oil) sebanyak 67.047 barel per tahun. Boiler listrik PT Vale juga menjadi pertama digunakan di industri pengolahan di Asia Tenggara.