Lebih Dari Lima Dekade, PT Vale Jaga Keberlanjutan untuk Masa Depan
loading...
A
A
A
Sebagian besar karyawan merupakan penduduk lokal, yakni warga Sorowako dan daerah lain di Kabupaten Luwu Timur. Jumlah mereka ada 2.616 orang atau 87,03% dari total karyawan PT Vale. Sebanyak 5,95% dari senior staff dipegang oleh tenaga kerja lokal.
Selain karyawan PT Vale, ada pekerja lain yakni pekerja kontraktor/pemasok dengan jumlah 7.042 atau sebesar 234% dibandingkan total karyawan yang berada di wilayah operasi PT Vale. Selain itu, PT Vale tidak memiliki karyawan paruh waktu.
Menurut dia, PT Vale juga memiliki target merangkul lebih banyak karyawan dari berbagai latar belakang.
“Kami ingin menjadi perusahaan tambang yang ramah bagi pekerja perempuan dan membuka pintu bagi mereka yang menyandang disabilitas. Kami berkomitmen memperluas kesempatan kerja bagi kaum perempuan dan difabel. Perseroan telah merumuskan target aspirasi jumlah pekerja perempuan dan difabel dalam 5-10 tahun mendatang,” ujarnya.
Dijelaskannya, perseroan menargetkan secara bertahap jumlah pekerja perempuan meningkat 100%. Pada periode pelaporan jumlah pekerja perempuan ditargetkan bertambah 12%, dibanding tahun 2019.
Realisasi pertambahan jumlah karyawan perempuan adalah 11 orang atau 4,5% menjadi 257 orang pada tahun 2020. Untuk pekerja difabel, Perseroan menargetkan pertambahan hingga 500%. Namun, pada tahun 2020 realisasi jumlah karyawan difabel menurun dari 5 orang pada tahun 2019 menjadi 4 orang, karena adanya karyawan yang mengundurkan diri.
“Kesetaraan gender menjadi bagian penting dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Kesetaraan ini perlu dilakukan untuk membuka sebanyak mungkin peluang, mengeluarkan potensi-potensi terbaik dari tiap individu, dan menumbuhkan generasi penerus yang punya perspektif kesetaraan,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja dan Perindustrian Luwu Timur, Aini Endis Anrika mengungkapkan, kontribusi sektor tambang untuk menciptakan lapangan kerja di Luwu Timur cukup besar, dimana PT Vale paling dominan membuka peluang kerja tersebut dengan total serapan tenaga kerja pada 2019 mencapai 3.044 pekerja, lalu pada 2020 sebanyak 3.018 dan pada 2021 serapan pekerja di PT Vale sebanyak 2.964 pekerja. Serapan tenaga kerja tersebut belum termasuk kontraktor PT Vale yang juga ikut menyerap tenaga kerja, dimana pada tahun lalu mencapai 5.947 orang data per 30 Juni 2020.
"PT Vale cukup besar dalam menyerap tenaga kerja di Luwu Timur, itu tidak saja dari tenaga kerja yang diserap perusahaan langsung. Tapi juga tenaga kerja yang dipekerjakan oleh kontraktor mitra Vale. Kontribusi PT Vale mencapai 30% dalam menyerap tenaga kerja, jika dilihat dari sisi penerimaan sektor tambang,” jelasnya.
Dia mencontohkan, pada tahun 2019 pekerja PT Vale Indonesia Tbk mencapai 2. 798 orang, sedangkan jumlah pekerja mencapai 12.000 sehingga jika ditotalkan pekerja tambang kontribusinya dikisaran 23,33%.
Selain karyawan PT Vale, ada pekerja lain yakni pekerja kontraktor/pemasok dengan jumlah 7.042 atau sebesar 234% dibandingkan total karyawan yang berada di wilayah operasi PT Vale. Selain itu, PT Vale tidak memiliki karyawan paruh waktu.
Menurut dia, PT Vale juga memiliki target merangkul lebih banyak karyawan dari berbagai latar belakang.
“Kami ingin menjadi perusahaan tambang yang ramah bagi pekerja perempuan dan membuka pintu bagi mereka yang menyandang disabilitas. Kami berkomitmen memperluas kesempatan kerja bagi kaum perempuan dan difabel. Perseroan telah merumuskan target aspirasi jumlah pekerja perempuan dan difabel dalam 5-10 tahun mendatang,” ujarnya.
Dijelaskannya, perseroan menargetkan secara bertahap jumlah pekerja perempuan meningkat 100%. Pada periode pelaporan jumlah pekerja perempuan ditargetkan bertambah 12%, dibanding tahun 2019.
Realisasi pertambahan jumlah karyawan perempuan adalah 11 orang atau 4,5% menjadi 257 orang pada tahun 2020. Untuk pekerja difabel, Perseroan menargetkan pertambahan hingga 500%. Namun, pada tahun 2020 realisasi jumlah karyawan difabel menurun dari 5 orang pada tahun 2019 menjadi 4 orang, karena adanya karyawan yang mengundurkan diri.
“Kesetaraan gender menjadi bagian penting dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Kesetaraan ini perlu dilakukan untuk membuka sebanyak mungkin peluang, mengeluarkan potensi-potensi terbaik dari tiap individu, dan menumbuhkan generasi penerus yang punya perspektif kesetaraan,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja dan Perindustrian Luwu Timur, Aini Endis Anrika mengungkapkan, kontribusi sektor tambang untuk menciptakan lapangan kerja di Luwu Timur cukup besar, dimana PT Vale paling dominan membuka peluang kerja tersebut dengan total serapan tenaga kerja pada 2019 mencapai 3.044 pekerja, lalu pada 2020 sebanyak 3.018 dan pada 2021 serapan pekerja di PT Vale sebanyak 2.964 pekerja. Serapan tenaga kerja tersebut belum termasuk kontraktor PT Vale yang juga ikut menyerap tenaga kerja, dimana pada tahun lalu mencapai 5.947 orang data per 30 Juni 2020.
"PT Vale cukup besar dalam menyerap tenaga kerja di Luwu Timur, itu tidak saja dari tenaga kerja yang diserap perusahaan langsung. Tapi juga tenaga kerja yang dipekerjakan oleh kontraktor mitra Vale. Kontribusi PT Vale mencapai 30% dalam menyerap tenaga kerja, jika dilihat dari sisi penerimaan sektor tambang,” jelasnya.
Dia mencontohkan, pada tahun 2019 pekerja PT Vale Indonesia Tbk mencapai 2. 798 orang, sedangkan jumlah pekerja mencapai 12.000 sehingga jika ditotalkan pekerja tambang kontribusinya dikisaran 23,33%.